Kalau yang lebih banyak adalah konflik, maka jelas ada yang enggak beres, baik itu Anda maupun tetangga Anda, sehingga memang harus saling instrospeksi bersama.
Di sinilah juga perlunya peran penting dari Ketua Rukun Tetangga untuk selalu care kepada warganya untuk mengguyubkan warganya yang sering terlibat konflik.
Atau setidaknya membina warganya, agar biar bagaimana caranya kehidupan guyub dan gotong royong antar warga yang tentunya saling bertetangga ini dapat terwujud dan langgeng.
Yang jelas, hidup bertetangga itu haruslah saling harmonis, simpati dan empati, serta saling guyub untuk rukun bersama.
Patut kita ingat bersama, ketika kita sedang dalam kondisi darurat butuh bantuan, seperti sedang sakit misalnya atau sedang kedukaan misalnya, maka tetangga kita lah yang paling bisa segera datang menolong dan membantu kita.
Mungkin bisa saja kita meminta bantuan saudara atau kerabat kita, tapi tentunya datangnya pertolongan atau bantuan tidak lah sesegera seperti tetangga kita.
Penulis sendiri pernah mengalaminya ketika penulis dalam keadaan sakit dan kondisi darurat harus segera dievakuasi ke rumah sakit, ternyata tetangga penulislah yang bisa segera datang menolong dan memberikan bantuan.
Alhamdulillah nya hubungan bertetangga penulis dengan tetangga sekitar harmonis, bisa jadi kalau hubungan penulis dengan tetangga tidak harmonis, entahlah mungkin tetangga penulis bakal enggan memberi pertolongan dan bantuan kepada penulis.
Tidak hanya itu, saat penulis mengalami kedukaan ketika ayah penulis meninggal dunia, tetangga penulis dengan penuh perhatian, simpati, dan empati datang ke rumah penulis.