Termasuk nemberikan respon positif untuk tidak merendahkan posisi pelamar kerja atau dengan kata lain mampu mengorangkan pelamar kerja.
Keempat, memiliki kindness (kebaikan hati)
Interviewer itu juga harus punya attitude yang baik, termasuk mampu bersikap baik hati kepada pelamar kerja.Â
Niatnya murni untuk membongkar potensi, bakat, talenta, dan kompetensi pelamar kerja, bukannya umek untuk sengaja cari-cari kesalahan pelamar kerja.
Yang jelas, pelamar kerja itu bukan pesaing interviewer, interview bukan perlombaan antara interviewer dan pelamar kerja.
Jadi tidak ada alasan untuk berbangga hati atau merasa menang bila berhasil menggagalkan interview pelamar kerja.
-----
Ya, memang realitanya kekinian, tidak sedikit interviewer yang justru lebih mengedepankan rasa tinggi hati bila berhadapan dengan pelamar kerja termasuk meremehkan pelamar kerja.
Kesannya justru merasa sok paling hebat, sok paling punya kuasa, sehingga interviewer malahnya enggak bisa menjaga wibawanya sendiri dihadapan pelamar kerja.Â
Atau dengan kata lain, justru kelihatan banget mutu dan kualitasnya adalah interviewer yang kelas ecek-ecek. Enggak pengalaman dan enggak kompeten.
Nah, inilah yang bisa saya referensikan kepada Anda yang dipercaya sebagai interviewer oleh kantor Anda. Jadi ya mudahan bisa jadi saran dan masukan yang baik.