Pertama, memiliki kemampuan empathy (memahami pelamar kerja)
Jangan karena posisinya sudah jadi interviewer, eh jadi lupa kalau dirinya dulu pernah jadi pelamar kerja dan pernah di interview juga, sehingga terkesan arogan dan sombong.
Ya. Interviewer itu semestinya memiliki kemampuan untuk empati, yaitu memahami apa yang dirasakan oleh pelamar kerja dan mampu melihat sesuatu dari sudut pandang pelamar kerja.
Interviewer juga harus mampu membayangkan diri sendiri ketika dia berada pada posisi pelamar kerja, apalagi sebelumnya interviewer pernah berada di posisi jadi pelamar kerja.
Kedua careness (kepedulian untuk welas asih)
Jangan mentang mentang karena posisinya jadi interviewer eh jadi justru menganggap meremehkan dan menyepelekan setiap para pelamar kerja, inilah yang namanya tinggi hati.
Interviewer itu perlu memiliki kemampuan untuk peduli dan welas asih terhadap pelamar kerja, peka untuk membantu menuntun pelamar kerja dengan bijak, serta peduli untuk rendah hati ataupun murah hati.
Ketiga, memiliki kemampuan compassion (rasa kasih sayang)
Compassion merupakan gabungan dari sikap welas asih dan empati, interviewer dengan compassion harusnya mampu membantu meringankan beban yang dirasakan oleh pelamar kerja.
Sehingga timbullah rasa kasih sayang untuk memahami perasaan pelamar kerja dengan tidak menyakiti hati pelamar kerja.