"Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.
Ya, begitulah rilis resmi Kapolda Jatim, Irjen Nico terkait korban meninggal dunia tragedi berdarah yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Kabuputen Malang.
Bahkan data terupdate dari berbagai media, ternyata jumlah korban meninggal dunia mencapai 182 orang, dan entahlah mungkin masih bisa bertambah.
Yang jelas, secara faktanya ratusan nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka, termasuk kerugian materil akibat kerusuhan suporter di stadion kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Yang pasti, secara keseluruhannya, Indonesia sedang diliputi duka cita mendalam atas terjadinya tragedi berdarah kerusuhan suporter di stadion Kanjuruhan, Kab. Malang yang memakan korban jiwa yang tidak sedikit ini.
Ya, miris, begitulah yang terselip di antara kedukaan dan kesedihan terkait tragedi berdarah kerusuhan yang terjadi tersebut.Â
Betapa fanatisme "keblinger" suporter, betapa rivalitas "kebablasan" suporter, ternyata menjadi potret ironi sepakbola nasional yang harus ditebus dengan sebegitu mahalnya akibat ketidak dewasaan suporter dan ketidak berterimaan suporter atas kekalahan tim yang didukungnya.
Duhai para suporter sepakboka nasional, sudahilah rivalitas antara suporter, tolonglah dewasa dalam mendukung tim masing-masing, kalau tim yang didukung kalah ya tolonglah dewasa.