Hacker dunia cyber yang menamakan dirinya Bjorka, tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, Bjorka mengklaim mampu meretas data pribadi jutaan masyarakat Indonesia, bahkan Bjorka juga mengklaim mampu meretas dokumen negara.
Bahkan, Bjorka mampu mengumbar atau men-doxing data pribadi sejumlah pejabat publik, seperti Menkominfo Johny G. Plate dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ini artinya, klaim Bjorka terkait dapat meretas keamanan siber Indonesia tidak bisa dipandang dengan sebelah mata, dan jelas Bjorka bukan Hacker sembarangan yang bisa dianggap remeh oleh pemerintah Indonesia.
Yang jelas juga, mau itu data pribadi masyarakat Indonesia ataupun dokumen pemerintah, hingga dokumen negara yang lainnya, maka kesemuanya ini adalah data siber negara. Sehingga sudah seharusnya pemerintah menjaganya jangan sampai bocor atau dapat diretas oleh para Hacker.
Kemudian, yang tak bisa terlepas juga dari sejumlah klaim Bjorka, dan teror maupun ancaman yang disebarkannya kepada pihak pemerintah Indonesia terhadap keamanan siber Indonesia, maka pemerintah jelas tidak bisa berpangku tangan.
Ini baru satu Hacker macam Bjorka yang menyerang kemanan siber Indonesia, bagaimana kalau Hacker lainnya ikut-ikutan menyerang, wah bisa dibayangkan, betapa berbahayanya keamanan siber Indonesia.
Artinya juga di sini, dengan mampunya Bjorka menembus keamanan siber Indonesia, maka jelaslah sudah, bahwa tingkat kemanan siber Indonesia masih jauh dari kata aman dan kuat, tingkat kerentanan kebocoran data dokumen negara masih sangatlah riskan.
Tapi yang jadi lucu itu ketika pemerintah melalui Menkominfo Johny G. Plate malah memberi pernyataan yang malah jadi kontroversi, yaitu agar para Hacker jangan menyerang siber Indonesia karena kasihan masyarakat.