Kita yang punya hidup tapi ada saja rekan kerja kita yang sering ngomentarin dan nyinyirin kehidupan kita, bahkan ranah urusan pribadi kita pun sampai juga di kepoin.
Kita yang punya kerjaan tapi ada saja rekan kerja yang sampai repot ikut ngerusuhin dan ngepoin kerjaan kita, bahkan ngerasanin kita yang jelek-jelek kemana-mana.
Kita yang punya eksistensi diri di kantor tapi ada saja rekan kerja yang ngerusuhin dan ngepoin kebereksistensian kita di kantor.
Ya, begitulah dinamikanya yang seringkali berlaku dalam dunia kerja, akan selalu ada saja rekan kerja kamu yang istilahnya jadi para trouble is a friend ini terkait kebereksistensian kita di kantor.
Lantas karenanya, akankah kamu terpengaruh oleh para trouble is a friend ini, dan justru kamu jadi semakin "kena mental" karenanya, bahkan kamu malahan semakin jatuh terpuruk?
Ah, janganlah, kamu harus tangguh dan mumpuni dalam menghadapinya, sebab para trouble is a friend ini, akan semakin senang dan menang bila dapat menjatuhkan kamu.
Ini karena mereka dapat memenangkan "teror" mental dan "teror" psikologisnya terhadap kamu, strategi yang dijalankan mereka berhasil dimainkan terhadapmu.
Dan setidaknya, pesaing yang menghalangi ambisi meraih sesuatu yang menjadi tujuan di kantor berkurang, karena ternyata kamu yang dianggap menjadi penghalang utama mereka telah kalah.
Lantas, bagaimana dong caranya untuk mengatasi ataupun menghadapi para trouble is a friend ini?