Akankah hasil dari diplomasi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dapat mendamaikan pertikaian perang antara Rusia dan Ukraina?
Apakah ada korelasinya dengan peluang Presiden Jokowi mendapatkan anugerah Nobel perdamaian?
Apakah mungkin sebenarnya diplomasi Presiden Jokowi ini hanyalah merupakan sebuah penegasan posisi Indonesia bahwa Indonesia berada diposisi netral, atau bahkan hanyalah sekadar menyampaikan undangan pada pertemuan Presidensi G20 belaka?
Apakah diplomasi Presiden Jokowi ini hanya sebatas mendompleng atau menjual atas nama misi kemanusian dan misi perdamaian tapi sebenarnyanya diplomasi Presiden Jokowi ini hanya membawa misi atas nama investasi dan hubungan bilateral belaka?
Apakah korelasi pertemuan Negara-negara G20 ke depan di Indonesia, dengan posisi Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20?
Dan secara keseluruhannya, pasca diplomasi Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina usai, termasuk soal pertemuan presidensi G20 ke depan, akankah ada dampaknya?
Sebelum lanjut, sejenak ada baiknya juga meresapi lagu grup Nasida Ria yang judulnya perdamaian.
"Perdamaian, oh perdamaian, perdamaian oh perdamain.
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai.
Bingung-bingung ku memikirkan".
Ya, memang tidaklah semenjana itu pasca diplomasi Presiden Jokowi ini, maka perdamaian antara Rusia dan Ukraina langsung bisa terwujud, karena buktinya Rusia masih saja menggempur dan memerangi Ukraina. Perang diantara kedua negara masih terus berlanjut entah sampai kapan.
Namun setidaknya, saat Presiden Jokowi dalam misi diplomasi di Ukraina, bersama Ibu Iriana, dan rombongan dalam kondisi aman terkendali.