Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Fiksi Ramadan | Ketika Air Bermunajat

10 Mei 2021   17:31 Diperbarui: 10 Mei 2021   17:34 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar setetes embun di ujung dedaunan | Dokumen Pixabay.com

Zatku adalah dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.

Dan ketika aku mengalir, peradabanpun bergulir.

Ketika aku menjadi embun pagi dan menggantung bening di ujung dedaunan, aku adalah penyegar hari.

Ketika aku menguap mengawan, aku adalah pembawa harapan.

Ketika aku menjadi tetes-tetes hujan, aku disanjung sebagai pembawa Rahmat.

Ketika aku mengalir di tenggorokan, aku disyukuri sebagai penyegar dahaga.

Ketika aku menjadi pembasuh untuk bersuci, aku adalah pembuka pintu shalat dan ibadah.

Ketika aku mengalir di sel-sel yang menanti.
Pertanda kehidupan tidak mati.

Ketika...
dan ketika...

Ya Allah,,, Ya Rabbi,,,
Semua peranku, manfaatku, dan gunaku bukanlah kehendakku.

Segala fungsiku dan arti diriku adalah ketentuan-MU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun