Gagal dalam mencapai sesuatu hal, baik itu soal target ataupun visi dan misi, baik itu juga dalam hal pekerjaan, perkembangan karier, dalam hal cita-cita dan lainnya, sebenarnya adalah hal yang logis dan wajar.
Bahkan umumnya setiap yang berhasil itu sering sekali sebelumnya adalah karena mampu bangkit dan belajar dari fase kegagalan.
Buah dari kegagalan inilah yang sejatinya akan jadi warning kalau sekiranya kita akan memulai langkah selanjutnya agar tidak jatuh ke dalam lubang kegagalan yang sama.
Baik itu penulis dan mungkin Anda, maka setiap orang pasti punya cerita kegagalannya masing-masing, ada yang mampu bangkit dari kegagalan tersebut dan ada yang semakin terpuruk karena meratapi kegagalannya.
Yang jelas di sini penulis menegaskan, kegagalan itu bukan untuk diratapi bukan untuk disesali, bukan jadi alasan pembenaran untuk men-judge kemampuan diri yang buruk dan melemahkan diri sendiri.
Kegagalan itu harus jadi pelajaran hidup, sebab kenapanya gagal harus berubah jadi solusi untuk menebus kegagalan tersebut, selalu belajar, dan wawas dari setiap prosesnya.
Seperti halnya dari pengalaman penulis sendiri, kalau bicara soal kegagalan ini, mungkin sudah ratusan kali penulis pernah mengalami kegagalan, seperti di antaranya yang penulis sampaikan berikut ini;
Dulu sempat memang penulis merasa putus asa dan men-judge terkait ketidakbisaan kemampuan diri dan itu wajar saja kalau ketidakberterimaan itu melanda, karena semua itu memang butuh proses pendewasaan logika berpikir untuk bangkit.
Pernah dulu pada saat melamar kerja, ratusan kiriman surat lamaran kerja ditolak rekruter, puluhan interview gagal, tapi penulis tidak pernah kapok.