Jadi, soal resign yang terkadang membuat kamu bimbang ini, maka beberapa hal ini bisa kamu lakukan;
Yang jelas satu modal dasar penguat agar kamu tidak sering goyah tergoda untuk resign ketika pada suatu saat kamu sedang dalam kondisi bimbang tentang pekerjaan kamu adalah menguatkan mental keberterimaan diri.
Di sini bukan berarti kamu pasrah dengan keadaan, tapi memaknai diri dengan kedewasaan berpikir dan bersikap dalam lingkungan kerja.
Seperti contoh, ketika kamu dihadapkan dengan kenyataan lingkungan kerja yang toxic misalnya, cara mengatasinya ya tinggal bagaimana kamu mengambil sikap pembawaan diri saja, kamu mau cari solusi atau diam.
Kalau kamu diam saja, ya akan seperti begitu-begitu saja, tapi kalau kamu ada langkah solusinya, minimal solusi untuk diri misalnya, sehingga kamu bisa mengambil sikap untuk meminimalisir untuk tidak terlibat hal-hal yang memicu toxic itu ke arah kamu.
Cari celah agar sebisa mungkin kamu safety dari dampak toxic, maka setidaknya kamu bisa menahan rasa ketidakberterimaan kamu atas suatu keadaan tersebut.
Contoh keadaan lain misalnya, ketika kamu ada keinginan resign ketika kamu sedang merasa karier kamu stuck di kantor, bahkan kemungkinannya sangat kecil untuk berkembang, ya tinggal kamu berpikir logis saja dengan pertimbangan, kira-kira kalau kamu resign apa mungkin kamu bisa langsung cepat dapat kerjaan di luar sana.
Apalagi bagi kamu para kaum pria yang sudah berkeluarga, pikirkan baik-baik, bagaimana tanggung jawab kepada keluarga semisal kamu memutuskan untuk resign dari kantor.
Jadi intinya, soal mental keberterimaan diri ini adalah selalu melekat dengan rasa bersyukur serta kedewasaan dan kewawasaan kamu berpikir jangka panjang ke depan.
2. Menguatkan Ketahanan Psikologis.