"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya-upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi saat memberi sambutan di Laporan Akhir Tahun Ombudsman RI, Senin, 8 Februari 2021.
Ya, begitulah statement Presiden RI Jokowi yang penulis kutip dari berbagai pemberitaan di media massa.
Hore, Pak Presiden Jokowi menyilakan masyarakat aktif mengkritik pemerintah dan para pejabatnya, duh senengnya, yes, yes yes, hip hip hura. Tepuk tangan dulu semua, plok, plok, plok, plok, plok.
Eh, tapi tunggu dulu, sebentar dulu, coba dipikir-pikir dulu, ini beneran enggak nih, wah becanda nih kayaknya Pak Jokowi, jangan-jangan hanya prank doang nih?
Jangan-jangan hanya Omdo alias omong doang, pasnya beneran ngeritik, langsung diserang habis-habisan sama si para BuzzerRP itu, pasnya beneran ngeritik eh malah ditangkap pula, dipenjara pula, wih, apa enggak ngeri kalau kayak begitu, waduh serius enggak sih ini Pak Jokowi?
Jujur sih, kalau dipikir-pikir lagi, dengan ngelihat banyaknya orang yang pada masuk bui gegara mengkritik pemerintah dan para pejabatnya, wah rasa-rasanya kok masih enggak yakin yah?
Coba aja liat faktanya, banyak tuh orang ngeritik pemerintah dan para pejabatnya, eh ujung-ujungnya kok malah sering disamain dengan ujaran kebencian.
Katanya dibilang menghina lah, di bilang mencaci-maki lah, hasilnya, diaduin ke polisi, katanya sih, kena pasal 27 ITE atau pasal 28 ITE gituh, terus ditangkap deh, dipenjara malah.
Wah, jadi ragu lagi deh, mikir jadinya, kalau ngelihat banyak kenyataan seperti itu, jadi enggak yakin rasanya, soalnya masih ngeri-ngeri sedap sih, masih takut-takut gimana gitu rasanya.
Takutnya sih jadi begini, silakan aja kritik pemerintah dan para pejabatnya sekeras-kerasnya, tapi enggak jamin loh ya enggak kena ITE, jadi kalo ada apa-apa, risikonya tanggung jawab penumpang ya.