Pandemi corona di Indonesia bukannya kian terkendali justru semakin sulit terkendali, dan entah kapan bisa terkendalinya.
Ini pun semakin diperparah oleh sebagian besar masyarakat yang sepertinya sudah semakin dihinggapi delusi akut tingkat tinggi tentang realita pandemi corona. Bahkan, ada yang semakin sumbu pendek, kena komplikasi covidiot akut di atas normal terkait realita virus Sarcov2 yang memandemi.
Lebih prihatin lagi, PPKM yang katanya digadang-gadang dapat mampu mengendalikan pandemi corona, justru terkesan percuma belaka. Kesannya, ada-tidak ada PPKM, kok, ya sama saja.
Alih-alih pandemi corona bisa ditekan, karena justru kluster-kluster maut baru semakin bermunculan, penularan semakin menggila, rekor-rekor baru positif corona terus dibukukan.
Bahkan tingkat kematian karena corona tak kunjung juga bisa ditekan, rumah sakit semakin penuh menumpuk pasien corona. Sementara di lapangan, belasan ribu orang terus terkonfirmasi positif per harinya. Persentase kasus aktif nasional semakin meningkat drastis.
Sangat jelas, kondisi ini sangat dan begitu amat sangat memprihatinkan dan sebenarnya sangat cukup berbahaya.
Apa lagi kalau merujuk pada data yang dirilis oleh Menko Marves RI, Luhut BP dalam ratas dengan pihak-pihak terkait pandemi corona, bahwa hanya sekitar 50 persen masyarakat sosio-ekonomi rendah yang menganggap Covid-19 ini berbahaya dan dapat menular.
Artinya juga di sini menunjukkan fakta bahwa terkait tingkat kepercayaan masyarakat tentang pandemi corona, masih ada 50 persen sisanya masyarakat Indonesia yang tidak percaya tentang adanya pandemi corona, 50 persen masyarakat Indonesia delusi dan covidiot akut tentang Covid-19.
Yang sensasional lagi, kok bisa-bisanya Pak Presiden Jokowi merilis statemen bahwa Indonesia berhasil mengendalikan kesehatan masyarakat. Terus kok bisa-bisanya juga merilis statemen bahwa pandemi corona masih belum bisa dikendalikan, lalu ujuk-ujuk mengkritik PPKM ternyata nggak efektif.
Bagaimana sih ini, katanya kesehatan masyarakat bisa dikendalikan, tapi katanya juga pandemi corona masih belum bisa dikendalikan, ini karena PPKM nggak efektif. Lha kepiye toh, mana toh ya bener, ampun deh.
Apakah selama ini, PPKM cuma coba-coba doang, karena jelas saja PPKM nggak bakal efektif kalau pemberlakuannya di lapangan hampir sama saja atau hampir tidak ada bedanya dengan pemberlakuan PSBB Tansisi.