Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sistem Hierarki Jelas, Atasan Jangan "Ewuh Pakewuh" kepada Bawahan

1 Januari 2021   16:18 Diperbarui: 1 Januari 2021   16:23 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem jenjang jabatan ataupun tingkatan jabatan dalam struktur organisasi di kantor, tentu sudah disusun dengan sedemikian rupa berdasarkan aturan kantor masing-masing.

Sehingga dalam pelaksanaannya di lapangan, terkait bagaimana berlakunya sistem hierarki antara atasan dan bawahan ini, tentu harus berpedoman pada apa yang sudah termaktub dalam struktur organisasi tersebut.

Namun ternyata, seringkali terjadi sistem hierarki antara atasan dan bawahan tidak berjalan dengan semestinya sesuai dengan struktur organisasi, karena terkadang seorang atasan justru berlaku rasa "ewuh pakewuh" kepada bawahannya.

Umumnya hal ini terjadi karena, atasan berlaku rasa tidak enak hati ataupun rasa sungkan dalam memimpin bawahan, hingga rasa segan dalam mendelegasikan perintah ataupun tugas oleh sebab seperti;

Karena bawahannya adalah teman sendiri, bawahannya adalah tetangga, bawahannya adalah kerabat ataupun saudara, bawahannya dulunya adalah bekas seniornya, dan bawahannya secara usia lebih senior.

Padahal, kalau merujuk pada profesionalisme dalam bekerja sesuai sistem hierarki struktur organisasi di kantor, maka terkait berlakunya rasa "ewuh pakewuh" ini, seharusnya bisa di kebelakangkan.

Sebab apa, kalau atasan seringkali terlalu berlaku rasa "ewuh pakewuh" seperti di atas, justru yang ada adalah atasan bisa akan kehilangan kewibawaannya, kharisma dan karakter dalam kepemimpinannya sebagai atasan.

Bahkan yang lebih parah lagi adalah, akan tercipta image, bahwa atasan terkesan tidak tegas, kurang keberanian, terlalu lemah, kalah pamor, kalah pengaruh dengan bawahan dalam rangka menjalankan amanah sebagai atasan.

Sehingga akhirnya yang terjadi adalah, atasan malah semakin takmampu mengendalikan bawahannya atau sebaliknya bawahan yang justru mengendalikan atasan.

Ilustrasi gambar via BBC.com
Ilustrasi gambar via BBC.com
Tentu kondisi ini kalau tidak segera dibenahi atau disadari oleh atasan, maka akan berdampak signifikan pada kinerja manajemen kantor secara keseluruhan.

Bahkan yang lebih parah lagi adalah, akan berdampak secara signifikan pada nilai dan kualitas seorang atasan, karena terkesan tidak kompeten dalam memimpin bawahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun