Memangnya kenapa, ada masalahkah kalau Indonesia masih bergeming untuk mewaspadai bahaya laten Komunis, ataupun kebangkitan Neo-PKI ataupun Neo-Komunis?
Salah, nggak boleh?
Ilham Aidit harus paham dan jangan pernah lupa, kalau partai bapaknya yaitu PKI, pernah punya catatan hitam dalam sejarah Indonesia, karena pernah menorehkan luka dalam yang membekas tak terlupakan, atas pengkhianatan dan rongrongan ideologinya terhadap Negara dan Pancasila.
Bahkan, tentu juga penulis boleh waspada, terkait eksistensi Ilham Aidit termasuk mungkin kawan-kawannya yang sesama keturunan PKI, dan merupakan hal yang wajar, apalagi sudah jelas siapa dan bagaimana latar belakang Ilham Aidit.
Dengan rangkaian fakta sejarah, terkait catatan hitam PKI, tentu saja bangsa Indonesia wajib waspada kalau PKI ataupun Neo-Komunis bisa saja laten.
Sebab apa, soal PKI dan dan pahan Komunisme ini, harus merujuk juga pada perilaku hidupnya, sikap kebangsaannya, sikapnya terhadap Pancasila, cara berpolitiknya yang sangat berbahaya bagi kehidupan kebangsaan dan nasionalisme Indonesia serta bagi keimanan, karena terbukti, bahwa telah dua kali mencoba merongrong Pancasila.
Apalagi, cara berpolitik PKI ataupun paham Komunisme dalam membangun kekuatannya adalah tersamar, infiltran, tidak menampilkan wujud aslinya atau identitas aslinya, dikemas dan dikamuflasikan dengan popularistas lain hingga propaganda yang disusupkan menjadi bagian dari kehidupan kebangsaan Indonesia.
Seperti saat Orde Lama yang silam, ketika PKI mendompleng pada popularitas Presiden Soekarno dan menginfiltrasi Militer.
Yang jelas, adalah fakta yang tidak terbantahkan, bahwa dua kali dalam sejarah, PKI terbukti merongrong Pancasila dengan Ideologi Komunis, dan ini adalah sangat jelas sebagai bukti pengingkaran terhadap Pancasila dan UUD 1945 serta nasionalisme bangsa Indonesia.
Jadi, kalau Indonesia tetap waspada akan bahaya laten Komunis, itu adalah wajib hukumnya, tidak ada pihak manapun yang boleh mempersoalkan ataupun melarang kewaspadaan nasional bangsa Indonesia terhadap bahaya laten Komunis, karena ini adalah demi tetap tegak dan utuhnya NKRI yang kita cintai bersama ini.