Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Politisi Makin "Ndableg" pada Etika Politik

10 September 2020   09:15 Diperbarui: 10 September 2020   09:19 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar via inilah.com/kudussatu.com

Padahal, tugas para politisi ini bila sudah duduk di parlemen sebagai legislatif bersifat sangat strategis, karena akan sangat menentukan masa depan Negara.

Inilah kiranya sedikit gambaran yang terjadi pada sebagian politisi di negeri ini, sehingga sangatlah boleh kalau dikritisi bahwa hampir sebagian besar para politisi di negeri ini jadi makin ndableg pada etika politik.

"Ya, ndableg, bersikap dan berperilaku cuek, keras kepala, bahkan muka tembok"

Akhirnya rakyat menumpahan segala kekecewaan, keluh-kesahnya, hingga sumpah serapahnya melalui jejaring-sosial sehingga berbagai Tagar (#) menyangkut politik dan pemerintah seringkali menjadi trending topik dunia di Twitter dan jejaring sosial lainnya.

Sikap antipati publik terhadap politik di negeri ini dirasa semakin menggejala, pemikiran publik jadi kontradiktif, sehingga menimbulkan sinisme politik dan apatisme politik, bahkan eskalasinya cukup tinggi, dan ini merupakan konsekuensi logis dari kondisi defisit etika politik para politisi di negeri ini.

Sebenarnya demokrasi dan perpolitikan harus selalu berpasangan dan harus seiring sejalan, berkiblat pengabdian kepada rakyat, dengan konsep dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, serta benar benar tertuang secara nyata kepada rakyat.

Para politisi mesti mengingat, bahwa mereka disumpah, terpilih dan dipilih bukanlah semata hanya sebagai pajangan, bukanlah semata hanya mengedepankan kepentingan politik ataupun kepentingannya masing-masing, tapi harusnya lebih mengutamakan kepentingan rakyat.

Sayangnya, dari fenomena-fenomena yang terjadi ini hanyalah menjadi pengetahuan belaka tanpa adanya tindakan preventif untuk memperbaikinya, para politisinya justru terkesan makin ndableg.

Yang jelas, mau ndableg dan nggak ndablegnya, kesemuanya itu, kembali bergantung pada seberapa besar integritas para pengendali politik dan pemangku kepentingan di negeri ini.

Oleh karena itu, di negeri ini sangat perlu transformasi para tokoh-tokoh pelakunya baik itu, para politisi, pemerintahan, tokoh negarawan maupun elemen bangsa lainnya, untuk menuju satu kesatuan visi dan misi.

Sehingga tidak ada lagi klaim bahwa demokrasi dan politik di negeri ini masih proses belajar, karena para politisinya banyak yang ndableg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun