Entah kenapa wacana program bela negara selama satu semester bagi mahasiswa yang digagas oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI malah menuai kritikan dan ditentang.
Nah, apakah kamu adalah di antaranya, mahasiswa yang mengkritisi dan menentang program bela negara ini?
Apakah kamu juga setuju kalau bela negara dianggap tidak selaras dengan program kampus merdeka di pendidikan tinggi karena berpotensi mengekang kebebasan akademik?
Kamu justru ikut ikutan menganggap program bela negara ini ada bau bau militerisasi dan politisasi hingga salah kaprah terkait disangkut pautkannya dengan wajib militer.
Apakah memang anggapannya benarkah seperti begitu?
Sebenarnya sih tinggal persoalan persepsi saja, padahal kalau kamu mau secara bijak melihat dari sisi sudut pandang positif ataupun kacamata positif, program bela negara justru dapat membawa banyak nilai positif buat kamu, bahkan membuat kamu semakin berisi.
Apalagi kamu adalah agen perubahan bagi negara, kamu adalah masa depan negara dan bangsa, karena kalianlah nanti yang bakal mendemografi kedepannya, kalianlah yang bakal jadi tumpuan bagaimana bisa tetap tegak dan utuhnya perjalanan negara ini.
Masa sih kamu mau diisi dengan tambahan asupan gizi yang bisa jadi bekal dan kebermanfaatan yang tinggi bagi nilai dan kualitas diri dan masa depan kamu, tapi kamu menolak?
Tapi itu tergantung kalianlah, mau setuju atau tidak kalian yang punya keputusan, tapi kalau kamu mau ikut program bela negara ini tentu kedepannya kamu bakal jadi lebih berisi.
Sehingga mengenai apa yang jadi uraian penulis ini, tinggal bagaimana kamu menyikapinya saja, soal logis atau tidaknya, bermanfaat atau tidaknya tinggal kamu menilainya secara pemikiran intelektual kamu saja.
Jadi, kalau kamu adalah bagian yang tidak setuju dan menentang program bela negara, maka cukup baca sampai disini, tak perlu dilanjutkan, namun demikian kalau kamu masih tertarik untuk membacanya, sila baca terus artikel ini.