Mengenai hasil puas atau tidak puas pasca hubungan ranjang atau hubungan intim bagi pasangan suami istri terkadang seringkali menjadi pemicu permasalahan yang besar dibelakang hari.
Biasanya hal ini disebabkan karena diantara pasangan suami istri sering memendam atau menyembunyikan tingkat kepuasan yang diperoleh pasca hubungan ranjang di antara pasangan.
Maksudnya disini adalah ketika salah satunya ada yang merasa tidak puas atau ada masalah yang mengganjal dalam hubungan ranjangnya, karena takut atau demi menjaga perasaan di antara pasangan, maka masing-masing justru malah menyimpannya dalam diri sendiri.
Sehingga kedepannya ketika tercipta suatu kondisi konflik atau percekcokan di antara pasangan suami istri tingkatan hasil pasca hubungan ranjang ini bisa jadi bom waktu, karena seringkali diungkit dan menjadi bahan peledak perdebatan konflik.
Bahkan bisa semakin memperhebat atau menambah kekuatan konflik yang terjadi dan parahnya lagi, karena saking kuatnya daya ledak dan daya rusak konflik tersebut, tak pelak bisa sampai terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga yang lebih parah lagi berujung pada perceraian.
Kelihatannya sih soal puas atau tidak puas dalam hubungan ranjang ini memanglah cukup sepele, tapi kenyataannya kedepan, bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Sehingga bila berlatar belakang dari penjabaran di atas, maka menurut penulis, soal hasil puas atau tidak puas pasca hubungan ranjang ini  memang menjadi sangat perlu untuk saling ditanyakan dan saling dikomunikasikan di antara pasangan suami istri.
Kenapa soal puas atau tidak puas pasca Hubungan ranjang ini perlu saling ditanyakan dan dikomunikasikan?
Menanyakan dan mengkomunikasikan hasil hubungan ranjang sebenarnya bukanlah merupakan hal yang tabu di antara pasangan, sehingga tak perlu sungkan, canggung ataupun ragu untuk saling menanyakan dan mengkomunikasikannya.
Di sinilah juga sebenarnya saling keterbukaan ataupun kejujuran dan komunikasi mengenai hubungan ranjang di antara pasangan itu akan terjalin dengan baik.
Sebab apa, kepuasan ataupun kondisi apapun yang berkaitan dalam hubungan ranjang di antara pasangan merupakan bagian dari kebahagiaan secara batiniah maupun ketentraman secara psikologis.