Mungkin ada yang pernah mengalami atau sekarang justru sedang mengalami ketika karir pekerjaan yang sedang ditempuh, begitu sangat terseok-seok atau bahkan sedang terpuruk.
Dan secara bersamaan juga berbagai cibiran, olok-olok hingga selalu diremehkan datang menyertai dan bertubi-tubi memberi cobaan yang rasanya seperti mengoyak-ngoyak harga diri.
Lalu, dengan kondisi tersebut apakah harus menyerah, apakah mental harus runtuh, diam dan pasrah tanpa memperjuangkan karir pekerjaan dan harga diri tersebut?
Seharusnya jangan sampai menyerah dulu, apapun realitanya jangan pernah sampai melarikan diri dari realita tersebut sebelum bisa membuktikan seberapa mampu untuk berbuat yang terbaik dalam menempuh karir pekerjaan.
Meskipun halangan, rintangan dan tantangan yang dihadapi dalam perjuangan tersebut memang bukan merupakan perkara mudah untuk dihadapi.
Seperti halnya pengalaman penulis yang coba penulis jabarkan ini, semoga bisa jadi sesuatu yang bisa bermanfaat bagi siapa saja yang berkenan membacanya.
Penulis juga ada salah satu rancangan timeline dan visi yang mungkin bisa sebagai contoh penerapan. Rancangan timeline dan visi tersebut adalah,
"Kesuksesan berkarir, merupakan balas dendam yang terbaik"
Ya, inilah salah satu rancangan timeline dan visi yang menjadi penguat pondasi dari beberapa prinsip penulis yang ternyata mampu memotivasi penulis dalam pekerjaan penulis hingga sekarang ini.
Sebelum lebih jauh artikel ini penulis tuangkan, maka dalam hal ini penulis mohon izin, dengan bermaksud menjabarkannya berdasarkan tempaan pengalaman ketika penulis memulai karir pekerjaan dari nol atau dari bawah, hingga pencapaiannya.
Sehingga, tentang bagaimana parameter atau ukuran kesuksesan berkarir tersebut nantinya bisa dikondisikan atau disesuaikan dengan lingkungan pekerjaan masing-masing.