Secara tradisi sebelumnya, sebenarnya amplang ini dibuat menggunakan bahan utama ikan pipih atau ikan belida, namun karena jenis ikan tersebut sudah semakin jarang adanya maka bahan ikan tersebut diganti menjadi ikan tenggiri atau juga bisa ikan gabus.
Setelah jadi terkenal dan popular di Samarinda, maka produksi pembuatan amplang ini makin menyebar hingga ke beberapa daerah di Kalimantan yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, bahkan sampai ke negara tetangga yaitu Malaysia.
Sebab kenapa sampai amplang juga popular dengan sebutan kuku macan, ini karena kalau diperhatikan ternyata bentuk dari amplang ini memang mirip sekali dengan kuku macan sang raja hutan, dan ukurannya sekitar seujung jari kelingking atau ibu jari macan, sehingga gampang disantap dalam satu kali suapan.
Amplang ini selalu bikin ketagihan orang yang menyantapnya, sebab sekali kita melahap amplang, baik itu amplang yang biasa ataupun yang berbentuk kuku macan, maka lidah ini sepertinya ingin terus bergoyang dan nggak mau berhenti dan selalu ingin menyemilnya.
Apalagi kalau sambil bercerita dan ngobrol santai, karena rasanya yang krenyes, gurih, menyengat dan menggigit, tau-tau saja tanpa terasa amplang yang tersedia ditoples sudah amblas dan kosong melompong, nah kalau begini mesti diisi lagi deh, hohoho...
Nah, inilah kiranya mengenai amplang, salah satu makanan yang bisa juga disamakan dengan sejenis kue yang menjadi favorit keluarga kami saat momen lebaran tiba.
Jadi kalau berkunjung ke rumah kami di Balikpapan, jangan ragu untuk mencicipi dan menghabiskan amplang khas dari daerah kami di Kalimantan Timur.
#Samber 2020 Hari 19
#Samber THR.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H