Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bekerja Tak Harus Ngoyo, Kesehatan dan Keluarga yang Utama

28 April 2020   10:20 Diperbarui: 28 April 2020   10:25 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar via hellosehat.com


Bagi para pekerja, keinginan kuat untuk selalu bekerja dengan giat itu pasti ada, apa lagi kalau dinanti dengan bonus insentif yang besar dan hitungan besarnya bonus uang lembur yang diterima.

Terkadang para pekerja akan rela mengorbankan segalanya asalkan bonus insentif hingga uang lembur tersebut dapat diraih dan menebalkan kantong.

Umumya hal ini juga kerap berlaku seterusnya, terkadang meskipun sudah memasuki bulan ramadhan ataupun hingga hari raya idul fitri sekalipun, tetap juga tak menyurutkan niat sebagian besar dari para pekerja untuk tetap ngoyo mengejar target bonus, insentif ataupun uang lembur yang ditawarkan dari kantor masing-masing.

Apalagi ketika berkaitan dengan pandemi wabah korona, yang akhirnya harus menuntut para pelaku usaha untuk menerapkan bekerja di rumah atau Work From Home, tetap tak juga menyurutkan pekerja demi tetap mengejar target bonus, insentif ataupun uang lembur tersebut.

Padahal bekerja tak harus juga terlalu ngotot dan ngoyo, karena kesehatan dan keluarga itu adalah yang lebih utama.

Ya, memang terkadang demi mengejar target ambisi dan untuk urusan kantong seringkali para pekerja sedikit lalai dan terlupa memperhatikan kondisi kesehatan diri, terlupa bahwa tak harus selalu mengejar ambisi meraih bonus, insentif ataupun uang lembur tersebut.

Bahkan terlupa menyisihkan waktu ataupun memberi perhatian untuk keluarga dan sanak famili, ataupun perhatian bagi kehidupan lingkungan sosial baik itu pada tetangga, teman dan lainnya.

Memang benar, kehidupan juga bersumber soal uang ataupun penghasilan yang dimiliki, yang artinya juga dalam hal ini poros kehidupan adalah uang, karena tak ada uang tak bisa membeli kebutuhan hidup.

Uang memang menjadi motif dalam hidup ini, begitu pula dalam lingkup pekerjaan, tak pelak demi memenuhi target agar dapat membeli apa yang dinginkan banyak orang yang bekerja mati-matian untuk mendapatkannya.

Tapi sebenarnya tidaklah harus begitu, tidaklah harus terlalu ngoyo tapi melalaikan orang-orang yang disayang, mengabaikan kondisi kesehatan tubuh bahkan sampai akhirnya jatuh sakit.

Bekerja dengan giat dan tekun tentu saja boleh, namun demikian janganlah juga mengabaikan hal-hal lain, seperti menjaga kesehatan, silaturahmi keluarga, kehangatan bersama pasangan dan tali persaudaraan bersama teman ataupun tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun