Maka Amerika Serikat tentu akan berpikir dua kali untuk mencoret Indonesia dari deretan daftar negara berkembang mereka dan akan sangat berpikir terkait untung maupun rugi, bila harus melepaskan berbagai peluang investasinya di Indonesia,
Pastinya, dengan dicoretnya Indonesia oleh Amerika Serikat dari list mereka, maka otomatis bergulirnya dana investasi dari Amerika Serikat akan semakin terbatas dan menipis, bahkan mungkin, kerjasama yang selama ini masih terjalin dengan Indonesia akan banyak yang di akhiri atau tidak diperpanjang lagi.
Pihak Amerika Serikat kedepannya pasti akan sangat selektif, ataupun akan berlaku sangat pelit, penuh perhitungan dan pertimbangan untuk membuka keran ataupun menggelontorkan Investasi ke Indonesia.
Sehingga boleh diduga dalam hal ini, Amerika Serikat juga telah mengkategorikan Indonesia sebagai seteru dan pesaing, dan memblaklist Indonesia karena telah menjadi sekutu bagi Tiongkok.
Karena Amerika Serikat, telah menyadari, bahwa ada yang tidak beres dengan iklim investasi di Indonesia. Ada Indikasi pilih kasih karena Tiongkok begitu di anak emaskan oleh Indonesia.
Inilah yang seyogianya yang menjadi warning atau peringatan, dan tentu perlu jadi perhatian pemerintah, bagaimana pemerintah mesti lebih ekstra penuh pertimbangan, dalam menjaga keseimbangan iklim investasi di dalam negeri.
Tidak menutup kemungkinan, negara lainnya akan berlaku sama seperti Amerika Serikat, mencoret Indonesia dari list mereka, apalagi kalau negara negara tersebut adalah sekutu Amerika Serikat.
Sehingga kalau sudah begini, Indonesia harus berbesar hati, bila keran keran investasi dari negara lainnya juga akan banyak tertutup rapat bagi Indonesia.
Namun, semua telah diputuskan oleh Amerika Serikat, apakah ini juga akan diberlakukan juga oleh negara lainnya, semua akan terlihat seiring waktu berjalan.
Oleh karenanya, agar kiranya pemerintah dapat mengevaluasi, tentang bagaimana menjaga pemerataan dan keseimbangan iklim Investasi, jangan hanya terlalu didominasi dan bergantung pada Tiongkok.
Tapi, semua ini bergantung pada pemerintah, tentang bagaimana memberlakukan iklim investasi Indonesia.