Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kompleksnya Guru Menghukum Murid, Perlukah Ada Standar Kurikulum untuk Itu?

16 Februari 2020   21:59 Diperbarui: 16 Februari 2020   21:58 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar artikel | Dokumen Liputan6.com

Dulu kalau saya dan teman teman saya nakal atau bandel sewaktu sekolah, ketika kena hukuman keras seperti hukuman menyangkut fisik dari guru yaitu dicubit ataupun parah-parahnya sampai ditempeleng, masih merupakan hal yang wajar dan dapat diterima.

Bahkan tidak ada perdebatan sedikitpun, tak sampai viral karena memang saat itu di tahun 1990-an teknologi belum secanggih seperti di abad 20 sekarang ini.

Tapi seiring waktu berjalan kalau sekarang ini, jangan coba-coba guru melakukan hukuman keras menyangkut hukuman fisik, karena bakal akan jadi persoalan panjang dibelakang hari.

Bisa-bisa jadi viral dan menuai hujatan, ataupun ada tuntutan dari orang tua murid, bisa terancam dimutasi, dipecat atau bahkan parah-parahnya lagi bisa dibawa keranah hukum.

Tapi anehnya, bila kembali ke tahun 1990-an, segalak apapun guru atau begitu Killernya guru saya dalam memberikan hukuman guru kepada muridnya, ternyata anak muridnya sekarang ini banyak yang jadi "orang".

Bahkan kalau ada acara reunian, ketika para guru turut diundang, ternyata guru-guru Killer dan para guru galak kami inilah yang paling kami rindukan, karena banyak terkenang dengan segala bentuk didikannya termasuk terkenang cara mereka memberi hukuman yang diberikan kepada kami dahulu.

Hampir seluruhnya kami sebagai para mantan murid mereka, justru merasa sangat berhutang budi dan berterima kasih, karena berkat jasa mereka yang terkadang keras mendidik kami, telah berhasil membawa kami  jadi "orang", tidak ada sedikitpun tersisa dendam masa lalu dari kami kepada para guru Killer dan galak kami ini.

Ya, bila kembali lagi menapaki masa sekarang ini, diera serba semakin maju dan moderen nya zaman, guru jadi serba dilematis dan jadi masalah yang begitu kompleks untuk memberikan hukuman disiplin kepada murid itu baiknya seperti apa.

Memberikan hukuman disiplin kepada murid, ternyata banyak dipersalahkan, tapi bila tidak diberikan hukuman disipilin, murid banyak yang "ngelunjak" bahkan semakin menjadi-jadi terhadap kenakalan dari sikap dan perilakunya.

Sekarang ini sedikit saja dianggap keras memberikan hukuman disiplin kepada murid, urusannya bakal panjang, padahal memberikan hukuman disiplin itu sejatinya masih sangat penting dan tetap beresensi untuk mendidik murid juga.

Karena dapat mengingatkan murid yang bermasalah ataupun nakal disekolahnya agar tetap mematuhi rambu-rambu disiplin, menempa mental dan kepribadian murid, agar menyadari apa-apa yang sudah dilanggarnya itu memang salah dan patut mendapatkan dampak atau hukuman dari perbuatan salahnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun