Kenapa sekarang ini kita seringkali melihat perilaku oknum masyarakat yang tidak mau mengakui kesalahannya sendiri padahal sudah jelas dalam posisi yang salah.
Perilaku ini sering kita lihat di jalan raya ataupun di sekitaran lingkungan sosial masyarakat sehari-hari.
Sudah tau salah tapi tetap merasa benar, bahkan dengan segala argumen diiringi arogansi dan emosional tetap saja berupaya mempertahankan diri dan tetap kekeh dengan egonya sendiri.
Sama sekali tidak perduli dengan kepentingan orang lain, bahkan sama sekali tidak takut kalau ada resiko konsekuensi hukum yang ditabraknya.
Kita ambil saja contoh perilaku yang tidak patut di contoh dari Tohap Silaban yang viral itu, ketika dia tidak terima, saat dia harus ditilang oleh petugas kepolisian karena kedapatan melanggar peraturan lalu lintas, tapi justru dia jadi marah, emosi, arogan, temperamen dan berani mencekik petugas Kepolisian.
Dan pada akhirnya setelah dia menenangkan diri dan tau video tentang perilakunya viral, baru dia menyadari bahwa perilaku dan tindakannya itu salah, dan menyesali perbuatannya tersebut.
Ujung ujungnya penyesalan itu akhirnya selalu datang terlambat, dia pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena ada sanksi hukum yang akan dikenakan padanya akibat perbuatannya tersebut.
Tak hanya Tohap Silaban, ada juga video viral tentang perilaku seorang pemotor yang mengambil jalur busway yang justru marah karena di ingatkan oleh petugas.
Tapi, dengan jumawanya dia emosional dan arogan tidak mau diingatkan ataupun disalahkan bahkan melenggang pergi begitu saja dengan seenaknya tanpa merasa berdosa sedikitpun.
Dan masih banyak perilaku lainnya yang intinya para oknum masyarakat ini tidak mau disalahkan dan merasa selalu benar dan ingin selalu menang sendiri.
Yang jelas berbagai perilaku buruk oknum masyarakat tersebut sangat tak patut dicontoh.