Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Sebuah Negeri di Ambang Sandyakala

28 Januari 2020   12:59 Diperbarui: 28 Januari 2020   13:00 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar pendukung | Dokumen Hipwee.com

Ketika Sebuah Negeri Di Ambang Sandyakala

Coba lihat, tarian lidah kata kata yang dirangkai oknum pejabat dan birokrat itu, mulutnya banyak mengumbar janji manis, ternyata faktanya, banyak yang hanya melepehkan ludahnya belaka, bahkan mirisnya malah ada yang kembali dijilatinya dan ditelannya sendiri.
Sungguh memalukan,,,

Coba lihat, panggung politik itu, bagaimana drama dan sandiwara politik, dimainkan dan direkayasa sedemikian rupa oleh para oknum politisi, yang hanya mempertontonkan lawakan dan dagelan yang tak lucu, sangat tak laik jadi tuntunan.
Sungguh menyedihkan,,,

Coba lihat, tirani hukum semakin menjadi jadi, di permainkan oleh oknum pemangku kepentingan demi enaknya perut sendiri, sementara itu rakyat semakin tertindas, layaknya semakin tersayat tajamnya mata pedang, karena para oknum tirani membalik kan hukum jadi tajam kebawah tapi tumpul keatas.
Sungguh memprihatinkan,,,,

Coba lihat, kita rakyat jelata semakin tercekik, kebutuhan urusan perut semakin sulit terbeli dan terpenuhi, karena kebutuhan sandang pangan dan papan semakin merangkak naik harga.
sungguh memilukan,,,

Memalukan, menyedihkan, memprihatinkan, dan memilukan, sungguh saat ini betapa sebuah sandyakala sebuah negeri sedang didepan pelupuk mata.

Maka jangan hanyalah menyepi dan membisu dalam diam saja, bersuaralah, bergeraklah, berjuanglah, selamatkan negeri ini dari sandyakala yang semakin menghitam dan diambang menjemput itu,,,

Catatan Wong Cilik.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun