Biru
Ketika aku pandangi langit tanpa awan, yang dibenderangkan sang raja siang.
Yang ada hanyalah biru.
Ketika aku pandangi lautan, yang terbiaskan lukisan sang angkasa raya.
Yang ada hanyalah biru.
Wahai biru yang membirukan langit dan lautan.
Kepadamu aku sampaikan.
Melalui langit dan lautan luas yang kau birukan.
Aku yang masih terlalu hijau ini, terus ajar mengembara dan berlayar dalam alam pikir. Memadukan hati dan nurani, mencipta imaji imaji bijak.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H