Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim telah memutuskan bahwa Ujian Nasional kedepan akan diubah formatnya.
Nadiem menegaskan bahwa UN nantinya akan diganti, dengan asesmen kompetensi minimum, yaitu mengenai literasi, numerasi, dan karakter.
Ada tiga alasan Nadiem kenapa UN perlu diganti, yaitu;
UN dinilai terlalu fokus pada kemampuan menghafal dan membebani murid, orang tua, serta guru.
UN dinilai tidak menyentuh kemampuan pengembangan kognitif dan karakter murid.
UN tidak menyentuh karakter, values dari murid.
Terkait hal ini Presiden RI Jokowi telah menyetujui keputusan yang diambil oleh Nadiem tersebut.
Hal ini juga sekaligus menegaskan dan meluruskan isu yang beredar pada publik bahwa sejatinya Nadiem bukanlah menghapus UN, maka Tahun 2021 UN tetap ada hanya saja formatnya yang berganti.
Memang, selama ini dengan dihadapkan tuntutan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin dinamis, UN yang hingga saat ini dilaksanakan sudah dirasa kurang relevan formulasinya atau formatnya
Apalagi bila dibandingkan dengan negara negara lainnya yang sudah maju dalam bidang pendidikan, UN yang diselenggarakan hingga saat ini masih dinilai terbelakang.
Sehingga inilah yang menyebabkan daya saing bidang pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lainnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!