Pasca resminya Ahok, menjadi Bos Pertamina, maka Menteri BUMN Erick Thohir diprediksikan bakal akan menunjuk figur-figur publik lainnya, yang akan mengisi posisi pejabat tertinggi di sejumlah BUMN.
Nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Ignasius Jonan dan Arcandra mulai mencuat dan ramai jadi pembicaraan publik, bahkan ketiga nama ini banyak mendapat dukungan publik.
Kehadiran ketiganya diharapkan dapat membongkar dugaan adanya sindikat oknum dan mafia-mafia yang bermain di dalam sejumlah BUMN yang disinyalir turut menjadi penyebab sejumlah BUMN tersebut dalam kondisi sekarat alias nyaris bangkrut.
Terkait pastinya ditempatkan di posisi BUMN yang mana, tapi yang jelas ketiga kandidat ini bakal membuat para oknum dan mafia yang bermain di BUMN semakin gerah bak cacing kepanasan.
Etos kerja, kinerja dan rekam jejak dari ketiga kandidat tersebut sudah tidak diragukan lagi, sudah banyak yang mengulasnya bagaimana yahudnya prestasi ketiganya.
Kalau masyarakat ditanya apakah kira kira setuju atau tidak bila ketiganya mengisi pos jabatan Bos BUMN, mungkin hampir sebagian besar banyak yang setuju, dan pasti yang tidak setuju dan menentang keras adalah para oknum dan mafia yang diduga bermain didalam BUMN.
Bila memang nantinya dipercaya oleh Erick Thohir maka ketiganya pasti bakal mengobrak-abrik berbagai hal ganjil yang diduga dimainkan oleh oknum dan mafia yang ada di BUMN tersebut.
Memang menjadi menarik, dan patut diikuti terus perkembangannya, ketika gebrakan yang dilakukan oleh Erick Thohir mulai dirasa menjadi ancaman oleh sejumlah  BUMN.
Bahkan kehadiran Ahok sebelum jadi Bos BUMN Pertamina menjadi pertentangan dan banyak dari kalangan dilingkungan Pertamina yang menolaknya.
Bahkan sampai duduk resmi jadi Bos Pertamina masih juga belum diterima sepenuhnya atau masih setengah hati diterima.
Berbagai alasan terlontar mempermasalahkan integritas dan kredibilitas Ahok, tapi tidak menyurutkan niat Erick untuk tetap bersikukuh mendapuk Ahok jadi Bos Pertamina.