Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wiranto Diserang, Kinerja BIN dan Polri Perlu Evaluasi serta Lebih Waspada

12 Oktober 2019   09:12 Diperbarui: 12 Oktober 2019   09:34 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar aparat intelijen| Dokumen Kemendagri.go.id

Dalam Koordinasi dan komunikasi yang dibangun tidak boleh ada yang Miss Contact sedikitpun selalu terstrukur dan sistematis, disetiap titik dan lini pengamanan Pejabat Negara.

Lalu mengapa peristiwa penyerangan terhadap Wiranto ini dapat terjadi, mengapa bisa kecolongan seperti itu?

Kembali lagi ke awal bahwa ini boleh dikata merupakan kasus kecolongan, dan terjadi diduga karena longgarnya pengamanan dan lengahnya aparat  dalam mengawasi pergerakan orang.

Terutama aparat dari pihak intelijen, yang paling memiliki gerakan sangat luwes dilapangan, karena personel intelijen dapat menyaru dan menyusup tanpa terdeteksi masyarakat sipil biasa.

Personel intelijen dituntut bergerak sangat cepat dan senyap dalam mengatasi setiap situasi dan kondisi kontinjensi/darurat dalam setiap pergerakan pengamanan Pejabat Negara.

Para sniper khusus pada saat yang diperlukanpun akan sangat dapat membaca pergerakan mencurigakan orang disekitar area pengamanan Pejabat Negara.

Para petugas ini sangatmengetahui apakah berbahaya atau tidak, dan dapat mengambil keputusan bila tingkat pergerakan orang yang mencurigakan tersebut mengarah sangat berbahaya dan kalau perlu dan situasi memungkinkan akan dapat menindak pelaku dan melepaskan tembakannya ke arah pelaku.

Jadi sebenarnya, bila pengamanan berlapis terhadap Pejabat Negara diterapkan sesuai SOP yang berlaku, maka kemungkinannya akan sangat kecil sekali pelaku penusuk Wiranto dapat menembus barikade pengamanan.

Baru bergerak sedikit mencurigakan saja, pasti akan tercium aparat Intelijen, apalagi merangsek masuk dengan kentara, atau kalau perlu dalam kondisi kontinjen sudah pasti pelaku bakalan jebol diterjang timah panas para Sniper.

Oleh karena itu, bercermin dari peristiwa penusukan terhadap Wiranto ini hendaknya SOP pengamanan kepada Pejabat Negara agar dapat lebih ditingkatkan dan jangan sampai lengah,pihak pihak yang berkaitan dengan pengamanan Pejabat Negara lebih waspada lagi dan SOP tetap dilakukan sesuai aturan yang berlaku untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Boleh baca ulasan ini https://www.kompasiana.com/sigit19781986/5d9f297c097f36222f4d2173/pengalaman-berharga-dari-peristiwa-penyerangan-terhadap-wiranto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun