Dan dapat dipastikan kalau anda menuruti semua itu kerjaan pokok anda jadi tertunda, karena sementara waktu harus ditinggalkan untuk mengerjakan tugas yang lainnya, melayani pertanyaan teman dan menolong teman serta menjawab pesan ataupun mengangkat ponsel.
Sekalinya balik lagi ke pekerjaan semula jadi lupa, sampai dimana juga tadi pekerjaan, tadi sedang apa, kadang yang sering terjadi malah lupa dan blank, jadi musti mengingat lagi, mikir lagi sedikit atau mereview lagi pekerjaan agar tersambung lagi menuju fokus dan konsentrasi semula.
Kalau sudah begini, pasti rasanya saat itu sebel banget, fokus dan konsentrasi hancur, kepala rasanya mumet, pengen teriak, pengen marah, tapi tak terlampiaskan, pokoknya jengkel banget sampai ke puncak.
Kemudian juga kalau terus-terusan menuruti dan memendam rasa sebal itu, bisa membuat mood jadi hilang, yang tadinya semangat karena sudah fokus dan konsentrasi, gegara terusik pasnya mau kerja lagi jadi bad mood.
Situasi dan kondisi ini pastinya banyak dialami oleh karyawan ataupun pegawai. Oleh karena itu, dalam menyikapi rasa sebal tersebut maka perlu melihat dari berbagai sudut pandang apakah mengenai rasa sebal itu memang harus dikedepankan atau dikebelakangkan.
Memang sih dalam kondisi emosional seringkali muncul rasa sebal kalau kondisinya seperti diatas tadi, tapi kalau lebih diresapi lagi dengan bijak maka rasa sebal itu tak perlu dilakukan. nah berkaitan dengan itu, semoga apa yang penulis bagikan ini dapat bermanfaat.
Nah sebelum anda merasa sebal dan terlanjur baad mood, maka perlu menjadi wawasan dan catatan penting, biasanya kebanyakan tugas yang datang insidentil merupakan tugas yang bersifat penting atau harus segera diselesaikan saat itu juga.
Dan biasanya juga tugas itu dapat dipastikan akan datang langsung dari unsur atasan Anda. Meskipun juga kadang delegasi tugas itu didisposisi secara berjenjang melalui staf per staf organisasi.
Jadi, walaupun anda sedang fokus dan konsentrasi pada pekerjaan pokok anda dan ada datang pekerjaan insidentil lainnya yang didelegasikan kepada anda dan tugas tersebut ternyata di disposisi oleh atasan kepada Anda atupun langsung datang melalui perintah lisan kepada Anda, maka jauhkanlah rasa sebal itu dari dalam diri Anda, jangan pernah menggerutu, jangan pernah mengeluh.
Ikhlas, Tetaplah Kerjakan dan terima pekerjaan itu dengan penuh rasa ikhlas dan tanggung jawab, tinggalkan dulu pekerjaan pokok yang saat itu anda sedang kerjakan dan jangan sampai anda menolaknya, mengapa?
Karena disaat itulah nilai kepercayaan atasan sedang bertitik tumpu pada anda, jika anda mampu mengerjakannya dan menyelesaikannya sesuai dengan apa yang diperintahkan dan sesuai keinginan maka anda menjadi karyawan atau pegawai yang sangat bernilai tinggi.