Sebenarnya Indonesia memiliki banyak potensi, namun karena ganjalan regulasi dan berbelitnya birokrasi, menyebabkan investor asing jadi tidak nyaman dan ini menjadi batu sandungan bagi para investor asing tersebut, sehingga pupuslah harapan untuk mendapat keuntungan milyaran rupiah atau bahkan trilyunan rupiah dari para investor tersebut.
Di samping itu masih ada beberapa hal yang menjadi perhatian investor. Seperti mengenai masalah perburuhan dan sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini daya saing Indonesia masih kalah dengan negara lain.
Seharusnya pihak yang terkait mengenai SDM dalam rangka mengimbangi masuknya investasi serta berkembangnya teknologi harus lebih fokus pada pengembangan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi ataupun pendidikan dengan keterampilan kerja. Sehingga investor yang akan masuk tidak perlu lagi mendatangkan pekerja dari negara asalnya.
Jadi pantas saja Jokowi marah dan kecewa, potensi investasi milyaran dan trilyunan pundi-pundi keuntungan lewat begitu saja didepan mata. Jokowi sambat pada para jajarannya karena dinilai tidak cermat dalam melihat dan mengambil potensi keuntungan tersebut.
Maka satu-satunya jalan agar regulasi dan birokrasi tersebut dapat menarik investor  adalah menegakan dengan tegas langkah reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi seringkali digaung-gaungkan, tapi pada prakteknya banyak yang tetap mengadopsi dan menerapkan birokrasi yang berbelit-belit.
Padahal reformasi birokrasi bertujuan untuk menuju tata kelola pemerintah yang bersih transparan dan akuntabel serta profesional. Seharusnya pihak yang terkait langsung dengan bidang investasi konsisten meningkatkan kinerjanya melalui reformasi birokrasi tersebut.
Seharusnya bila reformasi birokrasi berjalan dengan baik maka aspek bidang sistem manajemen perubahan, bidang penataan peraturan dan perundang undangan, tata laksana, keorganisasian, sdm, pengawasan dan evaluasi, akuntabilitas kinerja dan layanan publik akan berubah dan lebih profesional.
Namun pada kenyataannya reformasi birokrasi seringkali hanya menjadi slogan belaka dan menggambarkan betapa bobroknya birokrasi yang berlaku saat ini.
Oleh karena itu, mengenai reformasi birokrasi ini adalah final dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, kalau birokrasi dan regulasi tidak segera berubah niscaya Indonesia akan semakin jauh tertinggal dengan negara lainnya dan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara yang mampu eksis dijajaran elit dalam keberhasilan ekonomi dan investasi hanya akan jadi sekedar mimpi di siang bolong belaka.
Hanya berbagi.