Rehab terus berjalan hingga 3 bulan akhirnya selesai, namun bukan perkara mudah melewati malam demi malam disetiap harinya, hampir setiap malam gangguan terus terjadi, untungnya penulis orangnya cuek,lama-lama penulis bisa beradaptasi meskipun penampakan tak pernah terwujud didepan mata tapi penulis merasa tidak tinggal sendirian dirumah tua ini.
Sepertinya penghuni lain dirumah tua ini sudah bosan mengusik penulis, karena dianggapnya bebal kali yah,,, gak ngefek ngefek,,,disetiap harinya penulis juga selalu berdoa dan mengutarakan niat penulis tinggal di rumah tua ini, atau semacam kulonuwun begitulah kira-kira. Dan akhirnya radio mengudara dan beroperasional, meskipun saat itu penulis masih sendiri mengoperasionalkannya dan masih sering putar playlist lagu sambil bergerilya cari penyiar dan crew lainnya.
Tapi ada satu lagi peristiwa yang tak pernah terlupa juga oleh penulis, satu kali disuatu malam saat sedang siaran sendirian, antara sadar dan tidak penulis melihat sosok wanita pirang,,, berbalut kain atasan merah dan bawahan putih, kain putihnya menjuntai ke lantai, rambutnyapun menjuntai sampai ke lantai dan juga menutupi mukanya berada disuatu sudut ruangan siaran (aduuuhh merindiiing ehh ngingetnya lagi).
Aduuuuh haiii apakah itu,penulis berusaha mengacuhkannya seolah-olah gak tau aja,paling bentar ilang kaya di filem filem gitu kan. Tapi nyatanya enggak loh gak sama, saat penulis mencoba melirik lagi sudut ruangan itu, eh dia orang masih disitu. Hedeeeh,gimana to ini, udahlah tahan-tahanan ajalah, gak bakal penulis kabur, biarinlah situ mau apa, begitu saat itu yang ada dibenak penulis.
Namun tak lama rasa tubuh tak bisa bergerak, mulut terkunci, sosok itu tiba-tiba sudah disamping penulis, aahh ternyata wajahnya cantik rupawan khas bule belanda, penulis mendengar suara berat dengan bahasa yang kurang jelas,,, sepertinya bahasa Belanda, lalu tak lama penulis tersentak dan dapat bergerak kembali, lalu melihat lagi seisi ruangan studio siaran sosok itu sudah menghilang.
Ada sebuah komunikasi yang ingin disampaikannya kepada penulis tapi apa yah kira kira, beberapa hari penulis mencoba menafsirkannya. Beberapa malam sejak sosok itu muncul, suara-suara aneh mulai ramai di radio, ada suara gedebuk-gedebuk, grosek-grosek, ada seperti orang baris, atau sayup sayup seperti ada suara percakapan dan ada sesekali seperti ada lengkingan teriakan, ada tertawa kikikik dan tangisan. Padahal tiap malam penulis hanya sendiri. Waduuh kenapa radio ko jadi rame yah semenjak sosok itu keluar.
Hmm, berlatar belakang dari kondisi ini, penulis mencoba mencari informasi sebenarnya bagaimana sih riwayat rumah ini dulunya, ternyata menurut kebanyakan yang diceritakan oleh orang-orang tua disekitar komplek, rumah tua ini memang terkenal angker, sudah sejak lama sering ada penampakan sosok wanita tersebut dan ada suara suara aneh yang terdengar dari rumah tua ini.
Konon katanya dulunya Keluarga Belanda yang menghuni rumah tersebut tewas seluruhnya oleh pendudukan Jepang. Tak hanya itu Setelah diduduki oleh para tentara Jepang, ternyata ada cerita lain bahwa tentara Jepang yang tinggal di rumah tua ini juga ternyata seluruhnya tewas juga disekitaran kompleks rumah saat pasukan sekutu yaitu Australia datang ke Balikpapan, ada yang tewas karena berperang ada juga yang tewas karena harakiri. Usai perang itu, rumah tua ini tak pernah lagi dihuni dan ditinggal begitu saja oleh pihak sekutu.
Entah benar atau tidaknya, tapi memang seperti itulah mitos yang diceritakan oleh sebagian besar warga sekitar kompleks, memang sih kalau diruntun dari sejarah, maka wilayah sekitaran radio ini dulunya memang juga daerah peperangan. Karena juga merupakan daerah yang menjadi salah satu garis depan pertahanan Belanda dan juga Jepang saat itu.
Wah, wah, ternyata begito toh riwayatnya, hmm tanpa berpikir panjang lagi penulis bisa menyimpulkan karena ini dia rupanya yang menyebabkan keanehan-keanehan itu muncul di radio, hmm,,,