Jokowi telah mengungkapkan akan ada menteri yang berumur 20 sampai 25 tahun dalam kabinet tersebut. Hal itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional. kabinet ke depan memerlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat.
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki keinginan untuk membentuk kabinet yang berisi anak muda. Dalam wawancara khusus dengan Harian Kompas, Senin (1/7/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (2/7/2019), Jokowi menyebut bisa saja sang menteri berusia 20 tahun hingga 25 tahun.
"Tapi dia harus mengerti manajerial, manajemen, mampu mengeksekusi program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak. Ini karena saat ini dan ke depan perlu orang-orang dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat. Energik, dan itu ada dianak anak muda."Ungkap Jokowi.
Memang mengenai masalah usia dan politik sebenarnya sudah seringkali banyak diperdebatkan sejak dahulu kala. Usia kerap kali dianggap sebagai salah satu faktor yang menentukan kelayakan seseorang menduduki suatu jabatan politik karena terkait dengan kematangan pengalaman dan juga pengambilan keputusan.
Namun bila berdasarkan UU No. 39 tahun 2008 tentang kementerian negara, struktur kementerian ada 34 kementerian dan didalamnya tidak ada penjelasan mengenai batasan soal usia tua ataupun muda sehingga berdasarkan UU tersebut merupakan hak preogatif sepenuhnya presiden.
Lalu bila menilik negara lain seperti Malaysia dengan Menteri muda yang dimiliki yaitu Syed Saddiq yang masih berusia 25 tahun, Shamma Al Mazrui di Uni Emirat Arab Menteri Urusan Kepemudaan usia 22 tahun dan menjadi menteri termuda yang ada di dunia Karina Gould yang menjadi Menteri Institusi Demokrasi Kanada saat berusia 29 tahun.
Sehingga tidak ada pantangan bagi Jokowi mengangkat calon menteri dari kalangan usia muda, siapapun yang memang memiliki kompetensi terbaik dapat dipilih untuk menjalankan berbagai kebijakan penting di negeri ini. Anggapan kalau posisi menteri hanya untuk orang-orang tua saja sepertinya sudah out of date. Kini, tren di dunia, jabatan menteri juga bisa dijabat oleh kaum muda alias generasi milenial.
Pemilihan menteri muda memang sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi, saat ini tengah memasuki revolusi industri 4.0. Tentunya Indonesia membutuhkan tokoh-tokoh muda yang memang lebih melek di bidang teknologi. Selain itu, menteri muda juga dianggap dapat menyalurkan suara generasi milenial yang populasinya semakin meningkat.
Maka dalam hal ini, Presiden Jokowi memiliki visi pemikiran yang luar biasa. Dengan melihat perkembangan kondisi sekarang bahwa generasi muda atau milenial di Indonesia ini ada sekitar 58 persen kalau ditarik dari parameter usia 35 kebawah.
Sejumlah nama pun tokoh muda pun mencuat. Dari parpol misalnya, nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (41 tahun), Angela Tanoesoedibjo (32 tahun) dan Prananda Paloh (30 tahun) muncul. Sedangkan dari nonparpol ada nama CEO Bukalapak Ahmad Zaky (32 tahun), bos Gojek Nadiem Makarim (35 tahun), Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak (35 tahun), dan Tsamara Amany Alatas (23 tahun).