Baru juga sebentar Jabodetabek merasakan layanan listrik PLN padam, namun hebohnya sudah sejagat raya dunia maya, sampai sampai jadi trending topik.
Bukannya mengecilkan arti dan dampak yang ditimbulkan akibat dari padamnya listtik diwilayah tersebut, memang pastilah jelas, hal-hal yang berkaitan dengan keterhubungan listrik akan berhenti beroperasi dan ada dampak baik finansial ataupun langsung kepada publik.
Tapi apa yang terjadi ini masih belum sebanding jika di bandingkan dengan daerah-daerah terpencil diluar Jabodetabek yang bahkan ada yang pasokan listriknya masih sangat terbatas atau malah sama sekali belum ada layanan listrik PLN dan sudah berlangsung selama berpuluh puluh tahun.
Perlu dicatat, bagaimana daerah terdepan beranda perbatasan negara seperti daerah perbatasan RI-RDTL, RI-Papua New Guinea, atau RI-Malaysia masih sangat terbatas dengan pasokan Listrik. Kalau mau dibuktikan boleh boleh saja tengok wilayah sekitar perbatasan tersebut.
Meskipun diwilayah tersebut pasokan listrik masih sangat terbatas, namun tidak juga mereka yang berdiam disana selalu koar koar dan heboh sana sini bikin status yang berlebihan, padahal setiap harinya masih menjalani rutinitas dengan kekurangan pasokan listrik.
Kalau boleh sedikit cerita pengalaman penulis saat pernah ditugaskan di daerah Kabupaten Krayan Kaltara wilayah yang bersinggungan langsung dengan negeri Jiran Malaysia ini yang untuk mencapainyapun masih belum bisa ditempuh melalui jalur darat.
Kondisi keterbatasan listrik ternyata masih sangat memperihatinkan, dan ini berlaku dihampir sebagian besar beberapa desa wilayah Kabupaten Krayan Kalimantan Utara.
Suasana malam demi menghemat BBM dqn pasokan listrik mesin genset yang juga merupakan hasil swadaya masyarakat desa, penduduk hanya menyalakan lampu-lampu berdaya listrik 5 watt saja. Kemudian listrik harus padam mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore dan ini berlaku setiap hari.
Belum lagi kalau pasokan BBM harus terhambat, karena pendorongan logistik BBM yang hanya seminggu sekali terkendala faktor cuaca. Bisa hampir tiga minggu baru sampai, maka tak pelak suasana malam kadang harus berteman penerangan seadanya.
Memperihatinkan bukan? Bisa dibayangkan bagaimana kondisi ini sudah puluhan tahun dirasakan, meskipun dengan kondisi ini sudah ada upaya pemerintah untuk mengatasinya, memang ada beberapa tempat yang terpencil dan terdepan yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini sudah ada pasokan listrik PLN.
Namun dihadapkan dengan kondisi geografis dengan medan yang sulit untuk menempuhnya dan faktor cuaca, masih butuh waktu entah sampai kapan bisa menjangkau seluruh pelosok kabupaten Krayan, karena Kabupaten tetangga saja di Nunukan dan Kabupaten Mahulu juga masih mengalami Kondisi yang sama.