Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terdampar pada Dini Hari

3 Agustus 2019   23:42 Diperbarui: 4 Agustus 2019   00:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Pixabay.com

Malam telah tergelincir menjadi dini hari.Hari esok pun telah tiba. Namun mata belum juga terpejamkan.
Aku masih berbaring sesekali duduk, mencari inspirasi literasi.

Hawa hembusan kipas angin yang menyejukan tubuh dari gerah, tak membuat sedikitpun mata ini mengantuk dan bergeming untuk pulas.
Secangkir kopi kental yang sudah menjadi dingin hanya tersisa seperempat gelas.
Tapi tak kunjung juga mata ini terpejam.
Aku masih terdampar pada dini hari.

Ahh,, sebaiknya kutulis puisi saja.
Mungkin setelah ini selesai, mataku bisa terpejam dan lega bisa menuangkan literasi.
Biarlah bait demi bait ini mengalir begitu saja.
Sedikit lagi nampaknya selesai.
Ahh,,, sudahlah akhirnya selesai juga.
Tapi kok masih juga mata ini segar bugar.
Ahh,,,lagi lagi aku terdampar pada dini hari.

Sigit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun