Akan tetapi semua itu kan baru persepsi pribadi karena Fresh Graduate belum terjun dalam kerasnya dunia kerja yang sesungguhnya. Tentunya perusahaan/instansi perlu bukti semua itu nantinya setelah bekerja.
Perusahaan memberikan besaran penghasilan yang layak tentunya punya progress tersendiri yaitu melalui penilaian kinerja seperti loyalitas, kemampuan, maupun kualitas SDM karyawan/pegawainya dan lain-lain dan itu diperoleh setelah karyawan tersebut sudah menjalani tugas dan pekerjaannya.
Memang perlu ada target tarif minimal untuk besaran gaji yang layak misalkan mentargetkan tarif sesuai syarat UMR, UMP ataupun UMK terlebih dahulu. Sekiranya tawaran gaji perusahaan tersebut memenuhi syarat itu, maka lebih elok terimalah kebaikan hati tawaran perusahaan tersebut.
Menolak usaha baik tersebut karena dirasa kurang layak penghasilannya boleh-boleh saja, dan itu hak preogratif masing-masing, namun yakinkah ditengah semakin ketatnya persaingan bisnis usaha dan kesempatan kerja saat ini ada tempat yang berani mematok tarif sangat tinggi pada Fresh Graduate.
Tentu saja seluruh perusahaan/instansi akan berpikir seribu kali dan tidak ingin mengambil resiko besar menerima Fresh Graduate dengan mengeluarkan anggaran membayar tarif tinggi para fresh graduate yang belum tentu kualitasnya sesuai keinginan kedepannya. Istilahnya beli kucing dalam karung.
Jadi dalam hal ini kesimpulannya adalah siapa sih yang lebih butuh, jadi buat para Fresh Graduate tidak perlulah mematok tarif terlalu tinggi, tanpa menerima anda niscaya perusahaan/instansi juga tidak akan rugi dan tetap bisa berjalan.
Lebih baik mencari karyawan lain yang bisa direkrut dengan tarif terjangkau sesuai dengan standar gaji minimum yang di keluarkan pemerintah dan seiring sejalan bisa dibina daripada terlanjur merekrut Fresh Graduate dengan bayaran penghasilan mahal namun ternyata saat dipakai mengecewakan dan tidak sesuai harapan.
Mau dibina kembali juga jadi dilema, karena gajinya mahal jadi mau gak mau harus di PHK jalan satu-satunya daripada mubazir buang duit mahal-mahal hanya untuk karyawan yang tak berkualitas.
Tentunya perjalanan karir seseorang itu butuh proses, perlu ditempa pengalaman, kalau mau sukses musti kerja keras dulu, besaran penghasikan itu akan datang dengan sendirinya seiring kualitas dan daya saing anda nantinya di dunia kerja.
Semoga bermanfaat.
Sigit.