Pulang, bisa berarti kembali dari suatu tempat atau perjalanan. Namun pulang dalam momentum Bulan suci Ramadahan merupakan perjuangan dan perjalanan spiritual dan ruhani untuk pulang kembali ke fitrah, kembali ke hati nurani, kembali sebagai sejatinya insan manusia untuk selalu taat beribadah dan memohon ampunan kepada Ilahi.
Kembali ke fitrah tatkala Idul fitri tiba merupakan kisah perjalanan spiritual dan ruhani pulang menuju kemenangan hakiki, melintasi perjalanan berhasil menempuh Ramadhan, meraih kebahagiaan yang tiada taranya setelah melewati perjuangan yang keras dan hebat selama bulan suci Ramadhan berhasil menjalani puasa sebulan penuh hingga kembali pulang ke fitrah, mendengar takbir berkumandang di seantero jagat raya, membuat bergetar tubuh dan jiwa raga.
Tatkala airmata harus menetes dan kesedihan yang bercampur bahagia, meninggalkan Ramadhan yang begitu banyak memberikan limpahan berkah dan rezeki, karna hanya dibulan Ramadhan kita bisa merasakan suasana yang sangat berbeda dari bulan lainnya, bulan yang sangat religius dan sangat spesial.
Bulan Ramadhan banyak orang mengaji atau tadaruz, banyak orang memenuhi masjid, orang jadi ramah tamah, senyum senyum indah yang tersungging merekah, banyak orang jadi dermawan dan berzakat, maupun bersedekah, sehingga para fakir miskin dan anak yatim piatu merasa bahagia karena keberkahan Ramadhan. Bulan Ramadhan  banyak membuat orang begitu dekat pada Ilahi. Air matapun semakin tumpah begitu derasnya tatkala Ramadhan ternyata memang harus berlalu pergi.
Tatkala Idul Fitri menjelang dan tiba, pulang kerumah orang tua dikampung halaman, berkumpul bersama keluarga, apalagi setelah sekian lama memendam kerinduan, apalagi bagi yang telah terpisah sekian tahun lamanya, dapat berkumpul bersama keluarga, tumpahnya tangis haru bercampur kegembiraan saling bertemu kembali, betapa bahagia yang tak terkira.
Maka beruntunglah dan bersyukurlah bagi yang masih memiliki orang tua yang masih hidup, dan juga memiliki kampung halaman, bisa bersimpuh memohon maaf dan ampunan serta doa, masih  bisa memeluk, membelai orang tua yang selalu kita rindukan, karena sebagian orang mungkin sudah tak memiliki orang tua lagi.
Ramadhan maafkanlah, kami harus pulang menuju fitri, Semoga Ilahi masih memanjangkan usia ini bertemu kembali pulang padamu ya Ramadhan semoga kami masih di beri kesempatan lagi untuk selalu mencapaimu, ya Ramadhan.
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H