Sudahlah gak papa, tidak usah diganti namanya juga tidak sengaja. Saya sebenarnya bersikeras ingin menggantinya, namun si bapak dengan lembut tetap menampik tawaran saya.
Kembali saya ucapkan terima kasih pada bapak tersebut dan saling bersalaman lagi, dan meninggalkan tempat itu. Istri saya yang melihat semua itu tersenyum lega tanda bersyukur.
Dalam perjalanan pulang saya renungkan kembali peristiwa tadi, Hampir saja tadi, hilang puasa saya hari itu karena turut terpancing amarah dan emosi, Alhamdulillah syukurlah.
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H