Agus Harimurti Yudhoyono dan Tsamara santer dikabarkan menjadi sosok milenial yang digadang-gadang jadi Menteri dalam Kabinet Jokowi.
Setelah memasuki garis akhir, perhelatan akbar pesta demokrasi Indonesia. Pemilu 2019 perlahan tapi pasti sudah semakin menuju langkah puncak, detik demi detik yang menentukan terus berjalan menuju titik akhir yaitu penobatan Presiden dan Wakil Presiden.
Tak hanya itu desas desus siapa-siapa yang bakal jadi menteri dikabinet Jokowi sudah mulai mencuat dipublik, apalagi ditambah lagi dengan keinginan Jokowi yang menggulirkan bola panas agar mencari figur Menteri milenial.
Tak pelak AHY dan Tsamara turut menjadi sorotan publik dan bahkan rumornya mereka merupakan kandidat yang kuat untuk menjadi bagian dari susunan Menteri Kabinet Jokowi.
Siapa yang tak kenal AHY, politisi muda yang masih berumur 40 tahun dan masih tergolong generasi milineal ini, menjadi sang putra mahkota di partai Demokrat, Kariernyapun terbilang moncer di militer, dan merupakan Combatan yang tangguh dalam setiap tugas operasi militer yang diembannya.
Melihat konditenya selama berkarir di militer dan politik nampaknya AHY bisa saja dipinang Jokowi jadi menterinya seperti misalnya untuk mengemban tugas sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pastinya pengalamannya selama di militer dalam menggalang dan kemampuan teritorial wilayah tidak diragukan lagi.
Kemudian yang cukup mengejutkan dan fenomenal adalah sosok Tsamara politisi PSI, wanita muda belia yang baru berusia 21 tahun bahkan masih menempuh kuliah S 1 nya santer diberitakan menjadi kandidat sebagai sosok yang mewakili generasi milenial.
Tsamara yang menandai gaung nilai-nilai kemajuan generasi milenial dalam berpolitik melalui suara politiknya, menjadikannya sosok yang bermartabat bagi kalangan milenial, sehingga bisa saja Jokowi meminang Tsamara si cantik belia ini jadi Menteri dalam kabinetnya seperti misalnya sebagai Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan anak.
Namun semua itu tinggal kebijakan Jokowi saja dan merupakan hak preogratifnya untuk meminang siapa-siapa yang bakal menjadi menterinya nanti, yang jelas setelah semuanya pada titik puncak, maka jangan pernah lupakan rakyat dan janji pada rakyat, untuk membawa arah yang baru demi kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai bersama ini.
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H