Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Lomp Lai Dayak Wehea, Lestari Tak Lekang Waktu

1 Mei 2019   17:59 Diperbarui: 1 Mei 2019   18:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesta Adat Lomp Lai Dayak Wehea, pesta panen tradisi leluhur yang masih lestari hingga kini | Dokumen Jusuf Jeka Kuleh

Pesta adat Lomplai Wehea merupakan pesta adat yang sering diadakan oleh etnis suku Dayak Wehea di Nehas Liah Bing.
Pesta adat ini diadakan setiap tahunnya di bulan April yaitu dengan perayaan pesta panen sebagai perlambang wujud terima kasih kepada Dewi Padi warga Dayak Wehea, Long Diang Yung.

Pesta adat tersebut terus dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol rasa syukur kepada Putri Long Diang Yung yang kini dipercaya sebagai Dewi Padi bagi warga Dayak Wehea.

Pesta adat Lomp Lai Dayak Wehea | Dokumen Pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Pesta adat Lomp Lai Dayak Wehea | Dokumen Pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Konon diceritakan bahwa ada Seorang gadis cantik jelita, anak semata wayang dari Ratu Warga Dayak, Diang Yung, yang bertindak demi menyelamatkan warganya dari rasa lapar dan kemarau berkepanjangan, maka sang ratu Dayak Diang Yung rela mengorbankan putrinya Long Diang Yung untuk persembahan kepada dewa dewa.

Cerita turun-temurun itu, hingga saat ini menjadi legenda. Setiap tahun setelah panen, warga Dayak Wehea merayakan kehadiran Long Diang Yung dengan menggelar pesta adat Lom Plai. Warga Dayak Wehea mempercayainya, jika pengorbanan yang telah dilakukan oleh Long Diang Yung membawa kemakmuran dan kesejahteraan hidup untuk manusia dan desa setempat.

Pesta Adat Lomp Lai Dayak Wehea | Dokumen pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Pesta Adat Lomp Lai Dayak Wehea | Dokumen pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Suku dayak wehea ini menurut cerita keturunannya sesuai dari tutur kata turun temurun moyangnya bahwasanya Dayak Wehea berasal dari Hulu Kampung Datah Bilang di Kab. Mahakam Ulu.

Diceritakan saat itu terjadi perang dengan kerajaan Kutai Kartanegara, Dayak Wehea saat itu memilih tidak  mau tunduk kepada Raja Kutai Kartanegara dan memilih pergi meninggalkan kampung halaman mereka menuju daerah bernama Wehea.

Pesta adat Dayak Wehea | Dokumen pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Pesta adat Dayak Wehea | Dokumen pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Suku dayak Wehea masih dikategorikan masuk ke dalam rumpun suku Dayak Modang yang lebih dekat dengan kekerabatan suku Dayak Bahau,  sehingga dalam tradisi budaya Dayak Wehea masih bisa di jumpai salah satu ciri khas budaya yakni Hudoq.

Pesta Adat Lomp Lai Dayak Wehea | Dokumen pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Pesta Adat Lomp Lai Dayak Wehea | Dokumen pribadi Jusuf Jeka Kuleh
Demikianlah sekilas tentang kekayaan dan kearifan tradisi dan budaya nusantara pesta Adat Lomp Lai Wehea, yang masih lestari hingga kini.

Referensi artikel : Teman dan abang senior saya di kampus, Fekon Unmul Samarinda | Jusuf Jeka Kuleh, anak keturunan Suku Dayak
-----

Sigit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun