Pesta adat Lomplai Wehea merupakan pesta adat yang sering diadakan oleh etnis suku Dayak Wehea di Nehas Liah Bing.
Pesta adat ini diadakan setiap tahunnya di bulan April yaitu dengan perayaan pesta panen sebagai perlambang wujud terima kasih kepada Dewi Padi warga Dayak Wehea, Long Diang Yung.
Pesta adat tersebut terus dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol rasa syukur kepada Putri Long Diang Yung yang kini dipercaya sebagai Dewi Padi bagi warga Dayak Wehea.
Cerita turun-temurun itu, hingga saat ini menjadi legenda. Setiap tahun setelah panen, warga Dayak Wehea merayakan kehadiran Long Diang Yung dengan menggelar pesta adat Lom Plai. Warga Dayak Wehea mempercayainya, jika pengorbanan yang telah dilakukan oleh Long Diang Yung membawa kemakmuran dan kesejahteraan hidup untuk manusia dan desa setempat.
Diceritakan saat itu terjadi perang dengan kerajaan Kutai Kartanegara, Dayak Wehea saat itu memilih tidak  mau tunduk kepada Raja Kutai Kartanegara dan memilih pergi meninggalkan kampung halaman mereka menuju daerah bernama Wehea.
Referensi artikel : Teman dan abang senior saya di kampus, Fekon Unmul Samarinda | Jusuf Jeka Kuleh, anak keturunan Suku Dayak
-----
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H