Berawal dari berbagai kontradiksi dan hilangnya kepercayaan publik yang sudah tak sanggup lagi diterima oleh hampir seluruh rakyat Indonesia tahun 1998 hingga lahirlah era reformasi sampai sekarang ini, bagaikan suatu mimpi buruk orde baru saat itu.
Berbagai skirimit yang berlangsung saat itu di eksekusi oleh berbagai aktivis dan berbagai kalangan, bahwa perubahan haruslah mutlak di proklamirkan demi menyelamatkan bangsa dan negara.
Dunia dibuat terbelalak karena pelaku utama sebenarnya yang menciptakan sejarah dikemudian hari itu adalah para Mahasiswa, dan secara politis baru di barengi dengan kalangan elite politik dan kalangan pengusung kepentingan.
Bicara andai saja, kalau saat itu tak ada aksi para Mahasiswa dan hanya kalangan elite politik dan pengusung kepentingan saja yang bersuara, maka tidaklah mungkin sejarah akan seperti yang kita jalani saat ini, jadi merekalah sebenarnya  yang menjadi penumpang reformasi saat itu.
Yang paling menonjol adalah para pengusung kepentingan, karena justru para penumpang gelap inilah yang berbalik menunggangi dan mengkhianati kemurnian perjuangan para Mahasiswa dengan berbagai macam cara untuk menjadi penguasa-penguasa baru di negeri ini.
Gerakan mereka sungguh tak terlihat hingga memasuki sendi-sendi kehidupan negara, para elite politikpun takluk oleh kecerdasan taktikal perang mereka.
Mereka ini adalah aktor tanpa bentuk yang tercipta dengan sendirinya karena situasi dan kondisi, akibat dari ribuan atau bahkan jutaan kepentingan yang saling beradu-padu.
Kita bayangkan saja, kepentingan dari satu orang, sekelompok, ataupun yang lebih besar lagi bertawuran satu sama lain.Â
Salah satu pengunci faktor kepentingan tersebut sebenarnya kalau di aplikasikan dengan sudut pandang yang lebih luas adalah prilaku media, apalagi semakin kedepan media ini semakin cyber, hitungan detik hanya butuh sebuah klik, dan ini tidak dapat dipungkiri lagi, bila media sudah ikut jatuh terseret ke tangan para pengusung kepentingan maka bisa habislah sudah riwayat suatu negara, media nan tajam itu, akan memicu pelatuk-pelatuk senjata pemusnah peradaban dunia.
Jadi nyatalah sudah mimpi buruk orba tersebut bisa jadi ancaman besar bagi masa depan NKRI yang kita cintai bersama ini.