Mengamati sepak terjang Caleg Millenial dikancah perpolitikan Indonesia tidaklah boleh dianggap sebelah mata, mereka yang menyatakan dirinya terjun dalam panggung politik pastilah sudah memiliki perhitungan yang matang.
Sebagai informasi bahwa pemilih Generasi milenial akan memiliki pengaruh besar terhadap hasil Pileg dan Pilpres bahkan belakangan ini media juga telah ramai memberitakan pernyataan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, bahwa Pemilu 2019 akan diikuti oleh sekitar 40 persen pemilih usia 17 hingga 40 tahun (milenial).
Jumlah tersebut membuat generasi milenial menjadi "lahan" suara yang sangat  menggiurkan dalam pertaruhan politik, dan bakal menjadi penentu pemenang Pileg dan Pilpres,  inilah yang membuat peserta politik berlomba untuk meraih semaksimal mungkin suara generasi ini, mereka generasi milenial adalah generasi melek teknologi informasi, media sosial, internet, serta memiliki latar belakang pendidikan yang tidak main-main.
Maka resep-resep politik menarik simpati itu,hanya caleg millenial yang mengetahuinya, karena merekalah juga pelaku sesungguhnya generasi milenial itu sendiri.Â
Perlu di ingat bahwa sejarah membuktikan bahwa perjuangan panjang Indonesia tak luput dari andil besar para pemuda bangsa Indonesia, sebagaimana di tuliskan dalam tinta emas sejarah,
Generasi muda membuktikan kala suraji dan rekan mahasiswa  Stovia memulai sejarah pergerakan politik Indonesia mengantarkan Dr Wahidin membentuk Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908.
Pada kongres pemuda sebuah penanda persatuan seluruh pemuda Indonesia yang mencetuskan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
dan pada puncaknya peristiwa Rengasdengklok bagaimana pemuda khaerul shaleh dan kawan kawan mengantarkan Bung Karno dan Bung Hatta menuju gerbang Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Terakhir peristiwa reformasi 1998 seluruh Mahasiswa Indonesia turun kejalan, menandai perubahan besar negeri Ini, saya yang turut berjuang saat itu turut merasakan bagaimana semangat nasionalisme kami guna mengantarkan Indonesia menuju arah perubahan yang lebih baik.
Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."(Presiden Soekarno)