Mohon tunggu...
Sigid TriHandoko
Sigid TriHandoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kreativitas dan Jiwa Wirausaha Siswa Melalui Batik Ecoprint SMKN 2 Ngawi

9 Januari 2024   09:46 Diperbarui: 9 Januari 2024   09:54 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citrawati Ika W Phone

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 262/M/2022 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, menyebutkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan dunia kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. 

Oleh karena itu program di SMK harus relevan dan selaras dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal. Lulusan SMK memiliki pilihan karir untuk bekerja di dunia usaha/dunia industri, berwirausaha, atau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Keterbatasan lapangan pekerjaan yang memadai di Indonesia masih menjadi permasalahan yang dihadapi saat ini. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan keterbatasan lapangan pekerjaan di Indonesia. Terkait hal tersebut, disinilah peranan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan harus dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Sesuai data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS tahun 2019 yang diolah Pusat Penelitian Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kompetensi keahlian SMK yang tercatat memiliki tingkat pengangguran tertinggi adalah teknik instrumentasi (26,19 persen), kesehatan hewan (25,22 persen), teknik komputer dan informatika (19,67 persen), farmasi (19,07 persen), serta keperawatan (15,01 persen).

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang "Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia" tanggal 5 November 2020, lulusan SMK mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia. Rilis BPS itu menyebutkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK pada Agustus 2020 sebesar 13,55 persen, lalu diikuti TPT lulusan SMA 9,86 persen, TPT lulusan diploma I-III sebesar 8,08 persen, dan TPT lulusan universitas 7,35 persen.

Pendidikan kewirausahaan memiliki fungsi untuk menumbuhkan berbagai jenis ide kreatif dan inovatif yang sangat diperlukan untuk berhasil di abad ke-21. Mempelajari kewirausahaan sangat penting bagi peserta didik dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, karena pendidikan wirausaha mengajarkan seseorang untuk mengembangkan potensi dan keterampilan unik yang dimilikinya, serta menuntut berpikir 'out of the box'. Berpikir 'out of the box' (berpikir di luar kotak), melatih peserta didik agar mampu menciptakan peluang, menanamkan kepercayaan diri, menjamin keadilan sosial, dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di SMK diintegrasikan dengan mata pelajaran Produktif (Kompetensi Keahlian), merupakan penghayatan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran. Sehingga diperoleh hasil kesadaran, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik di kehidupan sehari-hari melalui proses pembelajaran yang berlangsung.

Citrawati Ika W Phone
Citrawati Ika W Phone

SMK Negeri 2 Ngawi membekali siswa dalam hal kewirausahaan pada mata pelajaran PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan) yang terintegrasi dengan kompetensi keahlian tata busana menciptakan batik yang berasal dari bahan-bahan alam. Batik tersebut dikenal dengan sebutan batik ecoprint. 

Ecoprint merupakan pewarnaan dan pemberian motif yang dilakukan secara alami pada kain. Menggunakan bahan bahan alami yang berasal dari tumbuhan yaitu daun,batang pohon dan juga bunga.umumnya yg sering digunakan adalah daun. Daun yang digunakan adalah daun jati,daun jarak, daun kayu putih,daun jambu biji,daun tabebuya. Daun yang digunakan adalah daun yang memiliki zat warna yang mudah keluar, sehingga akan tercipta motif pada kain yang digunakan untuk pembuatan ecoprint.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun