Mohon tunggu...
Muhamad Sigid Safarudin
Muhamad Sigid Safarudin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seniman Otodidak,Art Teacher,Pemilik Rumput Rumah Seni Batam, just simple person :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Warna, Gambar, dan Autisme

9 Februari 2011   17:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 1850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12972775371872524769

[caption id="attachment_89773" align="aligncenter" width="438" caption="Contoh 1. Hasil karya Mewarnai Meymey Minggu Pertama Januari 2011"][/caption]

Ketertarikan saya dalam menggambar dan mengajar akhirnya membawa saya ke dunia anak-anak. Dan salah satunya yang tidak bisa saya lepas dan semakin menarik adalah keterlibatan saya dalam mengajar untuk anak-anak Autis. Tentu saja berhubungan dengan masalah gambar. Pada awalnya hanya berniat untuk membuat kelas gambar biasa buat anak Autis. Kemudian lama kelamaan semakin membuat saya tertarik dan menjadikan gambar media terapi bagi mereka.

Sebelum saya jelaskan lebih lanjut. Apa sih yang dimaksud dengan Autisme? “Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:

Berdasarkan pengalaman saya selama satu tahun sejak tahun 2009 -2010 menunjukkan bahwa terapimengambar dapat membantu kemampuan fokus bagi anak-anak autis baik untuk anak autis low functioning autisme ( anak autis yang cenderung menyakiti diri sendiri ) ataupun anak autis dengan category high functioning autisme( anak autis yang terbiasa dengan rutinitas atau pun kegiatan yang berulang-ulang /repetitive ). Pada pertemuan-pertemuan awal terus terang saya belum bisa menemukan metode menggambar yang tepat buat anak-anak autis. Kemudian setelah satu tahun berjalan dengan kelas seni yang berlangsung hampir sekitar 60 kali pertemuan dengan materi dasar seperti kelas seni yang saya berikan untuk anak-anak normal. Hasil gambar dari anak-anak ini tidak jauh berbeda dengan anak-anak normal. Satu hal yang membuat perbedaan adalah harus memberikan perhatian lebih pada anak-anak autis dan lebih mengarahkan mereka untuk mengikuti metode awal teknik menggambar yang diterapkan. Sedangkan untuk kreatifitas karena memang anak autis punya dunia sendiri mereka mempunyai kemampuan imajinasi yang luar biasa.

Kebetulan setelah berjalan setahun diakhir tahun 2010 diadakan lomba menggambar yang diselengarakan oleh PT. Nestle Indonesiadalam acara Olimpiade Coco Crunch di beberapa kota besar di Indonesia termasuk Batam. Dan kebetulan sekali saya diberi kehormatan menjadi juri di dalamnya. Saya fikir inilah kesempatan bagi anak-anak hebat ini untuk sekedar berpartisipasi dan melihat seberapa besar kemampuan penyerapan teknik gambar yang sudah saya berikan. Selain itu sebagai terapi Interaksi Sosial & Komunikasi Sosial ( Diagnosa Autis Sesuai dengan DSM IV).

Dari sinilah kemudian saya mulai mempelajari teknik yang tepat untuk mereka. Menurut saya ada beberapa cara untuk meningkatkan focus dasar bagi anak autis atau saya menyebutnya sebagai Terapi Gambar Untuk Anak Autis/ Drawing Terapish For Autism. Teknik yang dapat dilakukan antara lain :

1.Memperkaya kemampuan gambar, sama dengan teknik yang diterapkan untuk anak normal. Tujuannya untuk memberikan bekal berbagai macam obyek gambar buat anak-anak autis.

2.Teknik Obyek Bertingkat, maksud dari teknik ini adalah melatih anak-anak autis untuk menggambar mulai dari obyek sederhana dan terus meningkat disesuaikan dengan hasil gambarnya kea rah obyek yang lebih rumit.

3.Teknik Warna Bertingkat, teknik ini pada dasarnya hampir sama dengan teknik kedua hanya saja pewarnaan bidang gambar dimulai dari bidang yang sederhana dengan jumlah yang sedikit kemudian terus meningkat sampai hasil karya dari anak-anak ini menunjukkan hasil pewarnaan yang merata dan setidaknya tidak keluar dari garis-garis gambar yang diberikan. Berikut ini adalah contoh hasil gambar oleh Mey-mey seorang anak Autis dapat dilihat perbedaan gambar dan perkembangannya setelah minggu pertama dan minggu kedua. Yang perlu digarisbawahi bahwa Meymey sudah mengikuti kelas gambar selama satu tahun dan hasil gambar diatas adalah hasil gambar pada minggu pertama dan kedua bulan Januari 2011

Semoga saja dengan teknik-teknik ini dapat membantu orang tua-orang tua hebat yang dianugerahi anak-anak hebat sehingga bisa memberikan bekal bagi anak-anak istimewa ini untuk mengembangkan bakat mereka dan dapat menopang kehidupannya sebagaimana seperti sosokDonna Williams( http://www.donnawilliams.net/ ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun