Ada apa dengan bangsa kita?
Nasib TKW yang tidak mendapatkan perlindungan hukum
Politik yang tidak pernah berhenti membangun polemik.
Veteran yang terpinggirkan dan tersingkirkan
Kerusakan lingkungan dimana-mana.
Raja-raja kecil yang mulai bermunculan.
Adik-adik kami yang kekurangan gizi.
Duh Gusti..
Kemana pemimpin-pemimpin besar bangsa ini
Tiga puluh tahun yang lalu kami masih bangga dengan bangsa ini
Hanya riak-riak kecil yang terdengar tidak sedap ditelinga ini
Kami begitu yakin dengan masa depan kami dan tapak-tapak yang akan kami lalui.
Miris aku..
Semua menjadi abu-abu
Bahkan hanya untuk melangkah demi sesuap nasi.
Kalau saja aku mampu..
Kan kubuat jutaan lapangan kerja,hingga tidak ada lagi istilah “TKW”.
Kalau saja aku mampu …
Kan kubangun ribuan Rumah buat kakek-kakek kita hingga tidak terdengar lagi kata “veteran tersingkirkan dan terpinggirkan”,dan aku akan terus mendengar kebanggaan mereka diantara cerita-cerita heroisme kemerdekaan.
Kalau saja aku mampu..
Kan kubantu semua yang mengeluh kepadaku…
Duh Gusti..
Miris aku…
Racun-racun menyerang kami,generasi kami,generasi dibawah kami.
Daya saing kami semakin menurun ditengah dunia yang terus berubah dan berubah..
Kalau kita telah merdeka..tapi merdeka dimananya?
Duh Pak Karno kemana kami harus mengeluh…..dengan pidato-pidato itu
Duh Pak Harto dimana program-program pembangunan hebat itu
Duh Gusdur kemana filosofi-filosofi indah itu…
Indonesia Kami tak ingin kehilanganmu…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H