Mohon tunggu...
Fai Izur
Fai Izur Mohon Tunggu... -

menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

ARTI CINTA

7 Juni 2011   19:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTI CINTA*

a. Cinta Abadi
Ketika Rabi’ah al-‘Adawiyah beranjak dewasa, dia dijual untuk dijadikan budak karena kemiskinannya. Sebagai budak belian, dia sering melayani para tuannya yang membutuhkan kenikmatan. Karena sikap kerasnya itulah dia akhirnya dia dipenjara. Di dalam kesendiriannya di penjara dia menemukan cinta yang luar biasa. Cinta kepada Tuhannya.
Dengan lantang dia berkata, “Barang siapa yang ingin melamar aku, maka minta izinlah dulu pada Kekasihku.” Dia menemukan kedamaian dalam setiap hujatan dan cercaan para tuan. Dia menemukan kenikmatan hidup dalam setiap kesengsaraan dan siksaan para tuan. Dia menemukan ketentraman dan ketegaran dalam menghadapi keputus asaan dan kehampaan hati. Tidak ada bunuh diri, tidak ada sakit hati, tidak ada dendam dan iri hati ketika menemui banyak rintangan, umpatan, atau orang yang hidup dalam kemewahan. Yang ada hanyalah kelapangan dan ketentraman jiwa. Cintanya kepada Tuhan mengajaknya untuk selalu berfikir dan berperilaku positif.

b. Cinta Semu
Romeo menenggak racun ketika Juliet terlihat terkapar tak berdaya di atas pembaringan. Dia sangat terpukul mendengar berita kematian Juliet ketika dia berada di pengasingan. Juliet diberitakan meninggal karena menenggak racun. Kekuatan cintanya kepada Romeo membuat dia harus memilih meninggal daripada menerima cinta orang lain yang tidak dia cintai.
Namun ketika ajal hampir melayang dia kaget ternyata Juliet hanya mati suri. Dia tidak benar-benar meninggal. Apa daya, racun nomor satu sudah ditenggak sehingga akhirnya dia meninggal. Juliet yang baru tersadar dari pingsan kaget ketika melihat jasad Romeo di sebelahnya sudah tidak bernyawa. Dia melihat sebotol racun yang sudah habis. Dia tidak kehilangan akal, dia pun menemukan pistol yang dibawa oleh Romeo. Tak lama kemudian, dengan bersimbah darah di kepala dan badannya, dia pun terkapar di sisi jasad Romeo.
Sebuah kisah drama klasik yang masih segar di dalam ingatan anak-anak sekolah. Sebuah cinta yang ditemukan pada pandangan pertama. Bukan karena kebiasaan ataupun karena paksaan. Cinta yang akhirnya tidak dapat dimiliki. Cinta yang berakhir dengan tragis. Namun, para pengagum kesusasteraan menganggap cinta Romeo dan Juliet adalah cinta yang abadi.
Dalam sudut pandang agama, cinta Romeo dan Juliet hanyalah cinta semu karena cara yang ditempuh untuk menyatukan cinta itu salah, dengan cara bunuh diri. Cinta abadi dapat diraih jika tujuan dan cara dilakukan dengan benar, yakni mencintai atas dasar kepatuhan pada perintah Tuhan dan dilakukan sesuai dengan aturan Tuhan. Manusia harus melakukan semua ini atas dasar aturan Tuhan karena manusia hadir dan kembali hanya di pangkuan Tuhan.

c. Cinta Gila
Qais dan Laila bertemu pertama kali di perjalanan ketika sedang mencari sungai untuk keperluan minum. Selama pertemuan, mereka saing memberikan syair terindah. Mereka bercengkrama begitu lama hingga akhirnya muncul getar-getar cinta. Namun cinta mereka sulit disatukan karena suku mereka saling bermusuhan.
Qais hanya dapat mencium aroma wangi Laila dari kejauhan. Sebagai obat kerinduan dia mau mencium jejak kaki anjing yang keluar dari suku Laila. Dia tidak dapat memasuki suku Laila, demikian pula Laila tidak dapat memasuki suku Qais. Cinta mereka hanyalah sebuah syair yang terhampar dalam angan-angan, namun tetap menyala dalam kehidupan. Begitulah cuplikan dari kisah “Majnun Laila” yang diangkat dari roman percintaan padang pasir. Kisah cinta antar penyair yang hidup di masa dinasti Umayyah.
Cinta membuat manusia kehilangan kesadaran. Pikiran rasional seringkali tergusur oleh luapan emosional. Keputusan memberi dan menerima cinta lebih bertumpu pada kesadaran emosional. Sehingga yang tampak di depan mata selalu kebahagiaan dan kesenangan. Tidak ada aspek buruk yang muncul dalam diri yang dicintai karena tertutup oleh perasaan cinta itu sendiri.
Cinta gila dapat dinetralisir dengan penyeimbangan antara kesadaran rasional dengan kesadaran emosional. Sadar akan kondisi manusia yang selalu memiliki kekurangan dan kesalahan. Aspek kehidupan bukanlah kebahagiaan dan kesenangan semata, tetapi juga kekacauan dan kesengsaraan.

d. Cinta Buta
Kata yang muncul, “bila kekasih saya tidak memberikan perhatian pada saya, saya sangat sakit.” Yang terlibat adalah perasaan emosional kuat, mudah cemburu, sangat terobsesi dengan yang dicintai, sehinga sangat khawatir akan tersisih.
Model cinta ini disebut juga dengan Cinta Memiliki. Rasa cinta yang bertujuan untuk memiliki dan menguasai sang kekasih. Tidak ada yang berhak dan boleh bercengkrama atau berkomunikasi dengan sang kekasih kecuali dia sendiri. Dia akan merasa sangat sakit dan tersiksa ketika mengetahui kekasihnya sedang bercengkrama dengan orang lain.

e. Cinta Sederhana
Yang terlibat dalam cinta ini biasanya memiliki pertimbangan realitas dalam menentukan pasangan dan lebih senang mencari kepuasan hati daripada kesenangan atau kegembiraan. Bagi mereka, seseorang harus merencanakan kehidupan seksama sebelum memilih seorang kekasih.
Reni memilih Yudi sebagai pasangan hidup bukan karena ketampanannya, bukan pula karena kekayaannya. Dari segi fisik Yudi tidak terlalu tampan dan tidak terlalu buruk. Dari segi ekonomi, Yudi bukan orang berada, dia juga bukan orang yang serba kekurangan. Reni memilih Yudi karena dia tidak ingin merasa kekurangan, meskipun dia tidak pernah merasakan ingin kelebihan. Yang Reni inginkan hanyalah hidup tanpa masalah rumit.

f. Cinta Gombal
Bagi pecinta gombal, kenikmatan tertinggi adalah ketika bermain dengan cinta dan memenangkannya. Cinta ini pasti tidak akan bertahan lama. Cinta gombal selalu diakhiri ketika salah satu pasangan merasakan bosan atau ada gejala bertambah serius dalam melabuhi cinta. Rasa bangga dan bahagia pada cinta ini terletak pada ketika lawan cinta menjadi terlalu serius dan kita menghentikannya.

g. Cinta Karet
Karet identik dengan kelenturannya dan selalu melar, tidak kaku dan fleksibel. Cinta karet adalah cinta seseorang yang memiliki rasa kasihan yang berlebihan. Dia tidak dapat menolak ketika ada orang yang mencintainya. Dia tidak pernah mengatakan iya dan tidak mampu mengatakan tidak. Namun di sisi lain, dia juga memerlukan cinta sesungguhnya.

Lebih jelasnya....tunggu bukuku "Psikologi Cinta Anak Muda"....soon..!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun