Mohon tunggu...
sifranatasha
sifranatasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas airlangga

Hobi bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Fisioterapi di Masyarakat

2 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   16:00 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERAN FISIOTERAPI DI MASYARAKAT


     Fisioterapi adalah bidang ilmu yang fokus pada pencegahan, diagnosis, dan penanganan gangguan gerak yang terjadi akibat berbagai kondisi fisik atau cedera. Di tengah masyarakat, peran fisioterapi semakin krusial, terutama dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik dan pencegahan cedera. Terlebih di era modern ini, gaya hidup yang kurang aktif, faktor usia, serta berbagai kondisi kesehatan kronis membuat masyarakat lebih rentan terhadap masalah sistem muskuloskeletal.
Berikut adalah beberapa peran penting fisioterapi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.Pertama, fisioterapi berperan dalam pemulihan pasca cedera dan rehabilitasi setelah operasi. Dalam situasi seperti pasca operasi tulang atau setelah cedera serius, fisioterapi membantu mengembalikan fungsi tubuh dan mobilitas pasien. Dengan teknik- teknik seperti terapi manual, latihan peregangan, dan penguatan otot, fisioterapis mendukung pasien untuk kembali bergerak secara optimal serta mengurangi rasa sakit dan kekakuan. Pendekatan ini penting agar pemulihan berjalan cepat dan efektif sehingga pasien bisa segera kembali beraktivitas normal (National Health Service, 2021).


     Fisioterapi juga membantu dalam manajemen nyeri kronis yang mungkin disebabkan oleh kondisi seperti arthritis, fibromyalgia, atau masalah pada tulang belakang. Metode seperti terapi elektro, ultrasound, serta teknik peregangan yang diterapkan oleh fisioterapis dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Fisioterapi memungkinkan pasien untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan pereda nyeri, yang mungkin memiliki efek samping dalam jangka panjang. Menurut American Physical Therapy Association (APTA, 2020), terapi fisik yang konsisten dapat mengurangi kebutuhan akan obat anti-nyeri hingga 40%.
Selain perannya dalam pemulihan dan manajemen nyeri, fisioterapi juga membantu dalam pencegahan cedera. Fisioterapis bekerja dengan individu untuk mengidentifikasi area tubuh yang berisiko tinggi terhadap cedera, seperti pada atlet atau mereka yang menjalani aktivitas fisik berat. Mereka kemudian mengajarkan teknik peregangan, penguatan, dan latihan yang tepat agar risiko cedera dapat diminimalisir. Program ini juga bermanfaat bagi lansia yang rentan mengalami jatuh. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Geriatric Physical Therapy, fisioterapi dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia hingga 35% melalui latihan keseimbangan dan penguatan otot (Sherrington et al., 2019).


       Fisioterapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan penyakit jantung. Bagi penderita stroke misalnya, fisioterapi sangat penting dalam membantu mereka memulihkan kembali fungsi motorik dan kemandirian. Dengan latihan gerak yang terfokus, penderita stroke bisa belajar kembali cara berjalan, bergerak, dan bahkan melakukan aktivitas harian dengan lebih baik. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat bahwa rehabilitasi fisik yang baik dapat meningkatkan prognosis dan menurunkan tingkat ketergantungan pada perawatan jangka panjang (CDC, 2022).

      Dalam kondisi kesehatan mental, fisioterapi juga bisa berperan besar. Banyak pasien yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi merasakan peningkatan suasana hati dan kepercayaan diri setelah menjalani terapi fisik yang teratur. Fisioterapi memungkinkan mereka untuk fokus pada peningkatan tubuh fisik mereka, yang juga berdampak positif pada kesehatan mental mereka. Studi dalam bidang psikosomatik menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam bentuk fisioterapi dapat membantu menurunkan tingkat kortisol yang merupakan hormon stres (World Physiotherapy, 2021).


        Secara keseluruhan, peran fisioterapi dalam masyarakat sangatlah beragam, mencakup aspek pemulihan, pencegahan, manajemen nyeri, serta peningkatan kualitas hidup bagi individu dengan berbagai kondisi kesehatan. Selain memberikan manfaat pada individu, fisioterapi juga memberikan kontribusi positif bagi sistem pelayanan kesehatan secara luas karena membantu menurunkan biaya perawatan jangka panjang dengan mencegah atau mempercepat pemulihan dari kondisi yang ada. Peran fisioterapi dalam masyarakat terus berkembang dan menjadi bagian penting dari layanan kesehatan yang holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun