Karl Landsteiner merupakan sorang ilmuwan berkebangsaan Australia-Amerika. Beliau merupakan tokoh yang menemukan darah manusia dibagi menjadi empat jenis golongan (A,B,AB, dan O), sehingga beliau disebut sebagai bapak transfusi darah. Landsteiner berhasil melakukan percobaan transfusi darah tanpa membahayakan pasiennya pada tahun 1937. Lalu mengapa saat ini banyak masyarakat yang enggan akan melakukan transfusi darah?Â
Masih banyak yang ragu untuk mendonorkan darah mereka, padahal mendonorkan darah merupakan hal yang mulia, karena mereka dapat menyelamatkan nyawa banyak orang. Tidak hanya bagi penerima, ternyata donor darah juga memiliki banyak manfaat bagi pendonor. Penelitian menunjukkan bahwa, jika kita mendonorkan darah secara teratur dan\pat membantu mengurangi penyakit jantung dan kanker.Â
Secara logika, transfusi darah atau yang biasa kita kenal dengan donor darah merupakan tindakan yang sangat rasional. Sebab, pertama tubuh manusia mampu memproduksi darah baru untuk menggantikan darah yang didonorkan dalam waktu singkat. Kedua, dengan mendonorkan darah, kita dapat membantu orang yang membutuhkan transfusi darah untuk bertahan hidup, sehingga kita dapat menyelamatkan nyawa orang tersebut.Â
Namun, terdapat beberapa tantangan mengenai donor darah, diantaranya :Â
Kurangnya kesadaran dan edukasi
Edukasi yang kurang memadai sering menjadi alasan utama, baik itu dari segi ketakutan atau kesalah pahaman tentang proses donor darah. Banyak orang yang belum menyadari manfaat dari donor darah, karena banyak mendengarkan mitos dari mulu ke mulut.
Ketidakcocokan darah
Meskipun jika terdapat banyak pendonor, tidak semua darah yang didonorkan cocok untuk semua pasien, sehingga beberapa tim medis memerlukan jenis darah yang sangat spesifik dan hal ini sering kali sulit untuk ditemukan.Â
Stigma dan mitos
Mitos ini perlu diluruskan melalui kampanye edukasi yang efektif, karena ada banyak mitos dan stigma yang beredar seperti pemikiran bahwa jika kita mendonorkan darah dapt menyebabkan pendonor merasa ke-lemahan atau menimbulkan penyakit.Â
Maka dari itu, untuk mengatasi dari beberapa tantangan ini kita memerlukan kerjasama yang baik dengan pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat supaya kita dapat memastikan pasokan darah yang cukup dan aman untuk semua orang yang membutuhkan.Â