Mohon tunggu...
Sifa Sanjurio
Sifa Sanjurio Mohon Tunggu... Dosen - Traveler

Perempuan asli Cianjur Jawa Barat Indonesia yang bercita cita ingin membahagiakan Ummi tercinta. Pernah kuliah di UIN Ciputat, UI salemba dan Tehran University. Open Minded, Cinta NKRI. Farsi in advance. sifasanjurio@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena "TKW" di Iran

28 April 2014   07:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Ilustrasi tenaga kerja wanita (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)"][/caption]

TKW atau Tenaga Kerja wanita lebih terkenal sebutannya daripada TKI atau Tenaga Kerja Indonesia. Mungkin karena tenaga kerja wanita lebih banyak daripada tenaga kerja laki laki, kebanyakan TKI dikirim ke negara Arab, Malaysia dan Hongkong serta Taiwan. Iran tidak termasuk negara tujuan pengiriman TKI, karena Pembantu atau Domestic Helper asing dilarang di Iran. Tetapi dalam beberapa kesempatan, saya pribadi bertemu dengan beberapa TKW di Iran. Disini saya akan menjelaskan bagaimana sejumlah TKW masuk ke negara ini; umumnya mereka bekerja secara illegal yang sebelumnya bekerja di UAE, Kuwait dan negara Timur Tengah lainnya yang kemudian dibawa majikannya ke Iran. Tetapi ada juga TKI (skilled) yang bekerja di Iran, pada sektor komunikasi, perminyakan, perawatan pesawat dan perkapalan. (Data KBRI Tehran)

Jakarta - Tehran

Ketika kita akan berkunjung ke negara Iran, maka jangan harap ada Pesawat yang langsung menghubungkan Jakarta-Tehran, tetapi anda harus transit terlebih dahulu di Dubai, Doha atau Abu Dhabi, tergantung dari pesawat terbang yang anda tumpangi. Berbeda dengan negara tetangga kita Malaysia, sejak dahulu sampai sekarang mempunyai penerbangan langsung Kuala Lumpur-Tehran. Kuala Lumpur lebih populer daripada Jakarta, padahal masyarakat Indonesia yang berada di Iran lebih banyak dibanding masyarakat Malaysia, orang orang Malaysia selalu mengikuti shalat Jumat di KBRI kita. Tentu saja, Diplomat RI lebih banyak dibanding Malaysia. Namun sebaliknya, di Malaysia terdapat banyak sekali orang orang Iran yang belajar disana, berbeda dengan orang orang Iran yang berada di Indonesia sekarang yang hanya numpang transit saja menuju Australia.

Ke depannya, semoga penerbangan langsung Jakarta Tehran begitu pun sebaliknya, segera terlaksana. Mengingat banyak sekali orang orang Indonesia yang berkunjung ke Iran. Begitu pun sebaliknya semoga orang-orang Iran dibukakan matanya lebar lebar untuk melihat Indonesia sebagai negara yang wajib dikunjungi karena keindahan dan keeksotikan alamnya yang masih alami.

Bagaimana caranya TKI bisa ke negara Iran?

Mereka yang semuanya TKW bisa masuk ke Iran seperti yang dijelaskan di atas, karena dibawa oleh majikannya, yang bertugas di Iran atau hanya sekedar berkunjung saja. Ada dua macam TKW yang berada di Iran:

1. Menetap di Iran dalam waktu yang lama;

Ada dua orang TKW yang bekerja di rumahnya Duta Besar (Dubes) Malaysia dan Brunei Darussalam. Dan mereka tinggal sampai bertahun-tahun di Iran, karena Bapak Dubesnya diperpanjang terus masa kerjanya di sini. Dan TKW ini pun tidak menutup diri, selalu bergaul dan berpartisipasi ketika ada kegiatan di KBRI. Lain lagi dengan TKW yang bekerja di Kedubes Suriah di Iran, kita tidak pernah tahu ada orang Indonesia yang bekerja di sana, sampai KBRI di Tehran ditelpon oleh pihak kedubes Suriah tentang kabar meninggalnya TKW yang bekerja di sana.

2. Menetap di Iran dalam waktu yang singkat

Beberapa TKW saya jumpai di Airport Iran, terakhir kemarin tanggal 11 April 2014 saya bertemu dengan seorang TKW di Airport Mehrabad, Tehran Iran (Airport ini khusus untuk Domestic Flights), ketika saya sedang menunggu penerbangan ke daerah yang bernama Kermanshah (Daerah sebelah Barat Iran). Saya datangi TKW tersebut yang sedang bersama majikannya berkursi roda, memakai baju hitam-hitam dan bercadar, yang terlihat hanya kedua matanya. Lain lagi dengan TKW ini yang memakai baju hitam-hitam tetapi tidak bercadar. Saya mulai menyapa TKW tersebut yang kelihatan senang bertemu saya sesama warga asli Indonesia, ditambah sama-sama orang Sunda ternyata, asli orang Bandung, dan saya orang Cianjur, saya pun menyapa majikannya, dan dia kaget saya bisa bahasa Arab, dan menanyakan pekerjaan saya di Iran, ketika saya jawab saya mahasiswa, lalu dia mendoakan saya semoga sukses. Mereka ternyata asli warga Arab Saudi yang akan berziarah ke Mashhad (tempat makam Imam Ali bin Musa al Ridha, atau terkenal dengan sebutan Imam Reza).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun