Mohon tunggu...
Sifa Salsabila
Sifa Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The House of Raminten

22 April 2024   12:44 Diperbarui: 22 April 2024   14:38 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tenganh Daerah Istimewa Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Bagaimana tidak, kota wisata ini selalu menghadirkan ciri khas tersendiri. The House of Raminten merupakan destinasi yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Yogyakarta. Tempat makan dengan nuansa Jawa yang kental ini berada pada Jalan Faridan M. Noto Nomor 7, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Tempatnya strategis berada persis di pinggir jalan. 

Siapa sih sebenarnya tokoh Raminten? Ya, beliau adalah Hamzah Sulaiman. Beliau juga pemilik dari Hamzah Batik yang dulunya Mirota Batik Malioboro. Nama Raminten diambil dari tokoh komedi di stasiun televisi lokal Jogja. Raminten menggunakan kebaya dan juga sanggul serta kacamata hitam bulat. 

Ketika pertama kali masuk dan menginjakkan kaki, akan disambut oleh kereta kencana di sebelah kanan. Lengkap dengan dupa serta sesajen yang diletakkan pada atas pijakan kaki kereta tersebut. Patung Raminten berdiri di seberang kereta kencana. Pengunjung akan menjumpai tatanan bunga setaman disudut-sudut ruangan. Tempat duduk dan juga ornamen-ornamennya kental dengan kayu bernuansa Jawa. Para pelayan putri menggunakan kemben dan jarik yang dililit. Sementara itu, para pelayan putra menggunakan beskP. Suara alunan gamelan akan menyertai pengunjung menyantap makanan. Banyak koleksi patung-patung antik yang indah dan simbolik. Proses pembuatan batik kain tulis oleh ibu-ibu juga dapat menjadi spot pengambilan foto. The House of Raminten memang berbeda, setiap hari Jum’at pukul 10.00 WIB hingga jam makan siang akan disuguhkan tarian klasik Yogyakarta. 

Dokpri
Dokpri

Sajian menu dari The House of Raminten sangat bervariasi yang dapat memanjakan lidah pengunjung dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 4.500,00. Selain nama menu yang unik, makanan yang pengunjung pesan akan disajikan dengan cara yang unik pula. Mulai dari menunkhas angkringan, ayam koteka, nasi gudeg, nasi bancakan, dan masih banyak lagi. Es dawet, wedang secang, wedang ronde, aneka jamu, dan es cendol durian adalah contoh minuman yang dapat menghilangkan dahaga. 

Ketika pengunjung menggunakan fasilitas toilet, akan disambut dengan kuda jangkung peliharaan dari pemilik tempat makan. Pengunjung tentunya akan merasa tidak terduga dan juga menghibur. Tempat makan ini sangat ramai pada jam makan siag dan makan malam, terlebih lagi saat weekend. The House of Raminten Yogyakarta merupakan perpaduan epic antara rasa dan budaya. Pengunjung dapat memanjakan selera, mengeksplorasi budaya, serta mengabadikan kenangan berharga di salah satu icon kota Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun