Mohon tunggu...
sifa rida
sifa rida Mohon Tunggu... Pramusaji - Pegawai McDonald's

Membaca, travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Seni Pertunjukan Festival Rontek Pemkab Pacitan

27 Mei 2022   20:36 Diperbarui: 27 Mei 2022   20:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Festival Ronda Thethek (Ronthek) Kabupaten Pacitan. Festival budaya yang dimaksudkan ini adalah festival yang mengangkat tradisi sebagai bagian dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu Pacitan. Disaat adanya pandemi di tahun 2020 ini berbagai kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa dilarang oleh pemerintah. Tak pelak para pelaku seni di Kabupaten Pacitan tidak dapat lagi berkreasi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya Seni Rontek yang terdampak pandemi Covid-19 melainkan juga pagelaran semisalnya. Pemkab Pacitan membatalkan berbagai event seni dan budaya karena dana dan daya difokuskan untuk menangani wabah Covid-19 di Kabupaten Pacitan.
Secara umum sepanjang tahun 2020 Kabupaten Pacitan terasa sepi dan sunyi dari hiruk-pikuk, gegap-gempita berbagai pesta seni-budaya. Tidak terdengar alunan musik dan Festival dalam kategori ini ialah peristiwa yang dikelola baik oleh komunitasnya atau dengan bantuan pemerintah yang telah memasukkannya ke dalam program kerjanya. Saat memebicarakan hiburan ronthek ini sebelum pandemi covid-19, keberaadaan hiburan ini sangat dilarang dan kegiatan lain pun ikut di berhentikan dahulu selama masa pandemi hadir di masyarakat Pacitan. Yang biasa nya ramai para nenek (simbok), kawula muda (bocah enom) berkumpul untuk latihan kothekan thek-thek dengan menggunakan kenthongan dan bambu amat sangat asri dan nyaring untuk di dengar dan menghibur penduduk dusun atau desa Pacitan. Dua tahun lama nya pandemi merajalela. Iya, 2020 sampai 2021 sampai seni rontek ini sempat tidak terlihat lagi hingga diadakan kembali saat sudah ada keputusan dari pemerintah bahwa pandemi sudah berlalu dan sedikit demi sedikit diperbolehkan untuk mengadakan hiburan. Dan begitu antusiasnya para penduduk untuk menyelenggarakan kembali hiburan kesenian rontek hingga memulai kesiapan di bulan ramadhan. Hingga akhirnya dengan kesiapann para penduduk desa Pacitan untuk terus berkarya dan mempertahankan peninggalan leluhur maka harus dilestarikan kesenian budaya yang berada di Pacitan agar kelak akan selalu tersirat makna seni rontek Pacitan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun